Jokowi Belum Pasti Jadi Capres 2019, Tunggu Keputusan Megawati

Jum'at, 04 Agustus 2017 | 16:51 WIB
Jokowi Belum Pasti Jadi Capres 2019, Tunggu Keputusan Megawati
Presiden Joko Widodo bersama dengan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta dan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mengahdiri acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-1 Partai Hanura di Kuta, Bali, Jumat (4/8).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah partai mendeklarasikan Joko Widodo menjadi calon presiden pada 2019. Sementara, PDI Perjuangan yang merupakan tempat bernaung Jokowi, belum menentukan sikap.

Partai yang mendeklarasikan Jokowi jadi capres 2019 di antaranya Golkar, PPP dan Hanura.

Wakil Sekretaris ‎Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan sosok yang akan diusung PDI Perjuangan dalam Pilpres 2019, masih menunggu keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Katanya, penentuan calon presiden dan calon Wakil Presiden yang akan diusung PDI Perjuangan bukan lewat forum tertinggi partai, untuk PDI Perjuangan disebut kongres partai.‎

"PDI Perjuangan tidak mengambil pola penetapan capres dan cawapres di kongres tetapi keputusan diserahkan ke Ketua Umum menjadi hak prerogatif beliau sesuai AD/ART partai," kata Basarah usai menghadiri ‎acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura di The Stones Hotel, Kuta Bali, Jumat (4/8/2017).‎

Baca Juga: Diyakini Akan Ada 3 Nama Capres di 2019, Jokowi, Prabowo dan...

Dalam Rapimnas ini, Hanura mengukuhkan dukungan kepada Jokowi. PDI Perjuangan, kata Basarah, memberikan apresiasi terhadap dukungan ini. Menurut Basarah, dukungan seperti ini membuktikan bahwa pemerintah, dalam hal ini, presiden dapat merawat dukungan koalisi kepada pemerintah dan menjaga kesolidannya.

"Ini indikator juga bahwa seluruh partai ini memiliki kesamaan visi, platform, dan tujuan pembangunan nasional," kata dia.

Dia pun berharap, bila Jokowi diberikan kesempatan untuk periode berikutnya, dia bisa membangun politik yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia lewat pembangunan infrastruktur yang merata.

"Dan itu tak bisa dinikmati rakyat hanya di satu periode, bahkan mungkin realisasi program mungkin tak akan selesai dalam sepuluh tahun apalagi 5 tahun. Maka semangat dukungan politik ini dalam rangka wujudkan keadilan sosial itu," ujarnya.

PDI Perjuangan, sambungnya, saat ini bertugas mempertahankan pemerintahan Jokowi dengan kinerja positif. Sehingga kepuasan publik meningkat dan berdampak kepada elektabilitasnya.‎

Baca Juga: Ini Alasan PPP Dukung Jokowi Capres 2019

"Jadi otomatis itu menjadi pertimbangan utama karena pada akhirnya bukan pada orang yang akan kita dukung tetapi pada apakah kesejahteraan rakyat akan tercapai atau tidak. Faktor ini menjadi satu paket atau nafas dari figur pemerintahan Jokowi," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI