Hanya 2 Hari Adaptasi di SEA Games, Pelatih: Untungnya Serumpun

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 03 Agustus 2017 | 22:33 WIB
Hanya 2 Hari Adaptasi di SEA Games, Pelatih: Untungnya Serumpun
Tim poomsae (seni) taekwondo Indonesia tengah berlatih di Gedung POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis (3/8/2017). [Suara.com/Rizki Nurmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim taekwondo Indonesia bersiap berlaga di pentas SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Rencananya, Mariska Halinda dan kawan-kawan akan bertolak dari tanah air pada 24 Agustus mendatang.

Jadwal keberangkatan ini hanya dua hari jelang pertandingan cabang taekwondo di SEA Games 2017 yang akan dilangsungkan di KLCC Hall 1, 26-29 Agustus.

Terkait hal tersebut, salah satu pelatih pelatnas taekwondo Indonesia, Taufik Krisna, tidak ingin terlalu mempersoalkannya.

Menurutnya, untuk proses adaptasi menghadapi sebuah event besar seperti SEA Games seyogyanya dibutuhkan maksimal tujuh hari sebelum pertandingan. Hal ini agar bisa memaksimalkan aklimatisasi dengan ruang lingkup venue yang jadi arena pertandingan.

Baca Juga: Minim Jam Terbang, Taekwondo Indonesia Tetap Yakin Sumbang Emas

"Baiknya itu seminggu sebelum pertandingan sudah di Malaysia untuk aklimatisasi pertandingan di SEA Games. Tapi untungnya serumpun dengan Malaysia, jadi tidak terlalu banyak pengaruh tentang cuaca di sana," kata Taufik saat ditemui di kamp latihan pelatnas taekwondo di Gedung POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Taufik pun membeberkan kesiapan para taekwondoin Merah Putih yang akan berlaga di pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut. Dia menerangkan, kondisi para atlet sudah siap secara fisik, teknik, serta mental.

"Kita sudah mantapkan persiapan. Sehari latihan tiga kali, pagi-siang-malam. Kondisi fisik sudah bagus," ujar Taufik.

"Pekan lalu diadakan tes fisik, hasilnya bagus VO2Max—kapasitas maksimum tubuh menyalurkan dan menggunakan oksigen  saat olahraga intens, yang mencerminkan tingkat kebugaran fisik seseorang—anak-anak, kekuatan ototnya bagus. Intinya sudah siap tempur, siap tembak," lanjutnya.

"Sejak Juli, sesi latihan pagi polanya dicampur-campur, kadang fisik kadang teknik. Karena nanti kan tandingnya mulai pagi. Jadi adaptasi untuk langsung tampil dalam performa prima sejak pagi. Karena ada pengaruh dari kekuatan tendangan jika tidak biasa tanding pagi-pagi," peraih medali perak SEA Games 2005 Manila menambahkan.

Baca Juga: Ini 3 Negara 'Kuat' Taekwondo di SEA Games, Termasuk Indonesia?

Pada SEA Games 2017, tim taekwondo Indonesia memberangkatkan 12 taekwondoin, enam diantaranya di cabang poomsae (seni—red).

Di cabang poomsae putra, Indonesia menurunkan Maulana Haidir, Abdurrahman Wahyu, dan Alfi Kusuma. Sedangkan di sektor putri ada Defia Rosmaniar, Mutiara Habibah, dan Ruhil.

Pada cabang poomsae ini, Indonesia akan turun di tiga dari empat kelas yang dipertandingkan, yakni beregu putra, beregu putri, dan individual putra.

Sementara dari cabang Kyorugi para taekwondoin yang turun, untuk kelas putra antara lain Reynaldi Atmanegara (-54 kg), Ibrahim Zarman (-63 kg), dan Dinggo Ardian (-74).

Di kelas kyorugi putri, Indonesia diwakili Dhea Fazrin (-46 kg), Mariska Halinda (-53 kg), dan Shalehah Fitriana Yusuf (-62 kg).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI