Taliban Terbitkan Majalah Khusus Perempuan, Isinya Kontroversial

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 03 Agustus 2017 | 14:23 WIB
Taliban Terbitkan Majalah Khusus Perempuan, Isinya Kontroversial
Ilustrasi Taliban. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan Islam revivalis Taliban di Pakistan secara mengejutkan menerbitkan majalah khusus untuk kaum perempuan.

Majalah tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (2/8/20107), diberi nama "Sunnata Khawla" atau "Jalan para Khawla".

Namun, jangan dikira majalan tersebut sama seperti lazimnya majalah-majalah khusus perempuan. Tidak ada foto, gambar ilustrasi, ataupun artikel yang menyiarkan kebebasan perempuan dalam mengeksplorasi tubuhnya sendiri.

Bahkan, foto sampul depan edisi perdana majalah tersebut yang diterbitkan pada Senin (31/7/2017) itu adalah sekelompok perempuan mengenakan burqa atau tabir yang menutupi seluruh bagian tubuh mereka.

Baca Juga: Selain Uang, Anggota ISIS Ternyata Digaji Pakai 4 Perawan Yazidi

Topik utama dalam edisi perdana "Sunnata Khawla" tersebut juga terbilang kontroversial untuk ukuran kaum perempuan yang hidup secara manusiawi dalam peradaban modern.

Edisi perdana majalah itu mengangkat topik yang mendorong orangtua untuk menikahkan putri-putrinya sedari usia terbilang kanak-kanak, yakni 14 tahun.

Artikel utama majalah tersebut mengenai pernikahan anak-anak itu ditulis oleh seorang istri petinggi Taliban yang namanya tak disebutkan.

"Aku bertanya kepada seluruh perempuan, kenapa mereka (musuh) menipu bahwa pernikahan anak-anak tidak baik. Kita harus memahami, kalau anak lelaki dan perempuan kita dibiarkan dewasa tanpa ikatan pernikahan, itu adalah sumber kerusakan moral peradaban," tulis istri petinggi Taliban dalam artikel majalah itu.

Pesan yang sama juga tertera dalam tulisan editorial majalah tersebut. "Kami ingin agar setiap Muslimah bergabung dan memperjuangkan garis perjuangan kita."

Baca Juga: Toyota Usung Avanza dan Sienta Edisi Terbatas di GIIAS 2107

Majalah tersebut dipublikasikan dalam dua edisi, yakni berbahasa Urdu dan Inggris. Taliban berharap, penerbitan majalah dwilingual tersebut bisa menarik perhatian banyak kaum perempuan bergabung dengan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI