Eva ke Arief: Ngawur, Jabatan Setinggi Itu Kok Nggak Pakai Logika

Rabu, 02 Agustus 2017 | 18:13 WIB
Eva ke Arief: Ngawur, Jabatan Setinggi Itu Kok Nggak Pakai Logika
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono dilaporkan ke polisi oleh organisasi sayap partai PDI Perjuangan. Arief dilaporkan karena menyebut PDI Perjuangan membohongi rakyat seperti Partai Komunis Indonesia.

Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari mengatakan proses hukum tidak boleh berhenti. Menurut dia hal ini tidak bisa ditelorir, meski Arief sudah minta maaf kepada PDI Perjuangan.

"Ya kita lanjutkan proses hukumnya, dia harus tanggungjawab. Kita sudah mentolerir banyak hal tentang fitnah PKI, sekarang harus ada deterrent effect bahwa kita bukan PKI, kita masuk ke proses hukum," tutur Eva di DPR, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Dia menyayangkan sikap Arief dan berharap Gerindra bersikap tegas.

"Ini kok ngawur yo, ngono jabatan setinggi itu kok nggak pakai logika gitu. Gerindra kayaknya harus menertibkan juga," tuturnya.‎

Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menyerahkan proses penyelesaian kasus ini kepada kader.

Menurut kader PDI Perjuangan pernyataan Poyuono merupakan hal yang serius karena PDI Perjuangan tidak berideologi komunisme, tapi Pancasila.

"Ibu ketum (Megawati) tidak mau mengurus hal-hal begini, biar kader saja yang selesaikan. Tapi yang jelas, PDIP berideologi Pancasila,” kata Masinton.

Menurutnya pernyataan Arief menunjukkan dia tak paham sejarah.

"Pernyataan orang-orang yang menuding PDIP secara sembarangan, menyamakan kami dengan PKI itu adalah orang yang ahistoris atau tak paham sejarah. ‎Jadi, orang-orang yang menuduh itu harus mempertanggungjawabkan apa yang dituduhkannya," kata dia.

Kemarin, Arief Poyuono meminta maaf kepada PDI Perjuangan.

“Ya saya secara pribadi meminta maaf, daripada ribut sesama anak bangsa yang tidak ada artinya. Saya meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partainya,” kata Arief kepada Suara.com.

Arief mengatakansebenarnya tidak bermaksud menuduh PDI Perjuangan sama seperti PKI. Ia meyakini partai berlambang Kepala Banteng tersebut Pancasilais.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI