Rencanya untuk memberikan dukungan tentu melalui berbagai pertimbangan matang.
Menurut pengamat politik dari Point Arief Nurul Imam langkah tersebut sah-sah saja dalam percaturan politik, apalagi Perindo merupakan partai yang masih baru. Apapun langkah yang diambil Hary Tanoe, katanya, tentu akan menentukan masa depan partai.
"Saya kira itu pilihan politik Hary Tanoe yang menentukan langkah politik. Secara politik sah-sah saja, ini bagian dinamika politik saja," kata Nurul Imam kepada Suara.com, Rabu (2/8/2017).
Selama ini Hary Tanoe mengambil posisi sebagai partai yang mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla. Sinyalemen Hary Tanoe pindah haluan politik menjadi pro pemerintah menarik perhatian publik.
Menurut Nurul Imam sebagai partai yang belum memiliki kursi di Parlemen, tentu gaya oposisi Hary Tanoe belum signifikan.
"Barangkali soal positioning politik menyambut 2019," kata dia.
Nurul Imam menilai memang akan lebih menguntungkan bagi Hary Tanoe jika bergabung dengan pemerintah.
"Ini soal mencari sekutu politik, berkomunikasi dengan pemerintah boleh jadi lebih bermakna secara elektoral. Ya pasti ada plus minusnya, secara politik lebih baik berkomunikasi dengan pemerintah ketimbang oposisi karena kekuatan lebih dominan pemerintah," kata dia.