Suara.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup sekaligus meresmikan Landmark Hutan Indonesia di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017). Seperti biasa, di tengah-tengah sambutan Jokowi meminta dua orang penerima penghargaan Kalpataru ke atas panggung.
Dalam kesempatan itu Jokowi berdialog dengan mereka. Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun meminta mereka menceritakan kegiatan sehari-hari dalam memanfaatkan lahan dan menjaga lingkungan.
Salah satu penerima penghargaan Kalpataru yang maju ke panggung adalah Anwar, dia berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Anwar menceritakan kepada Jokowi bahwa dirinya sehari-hari menanam tanaman mangrove.
"Pekerjaan saya setiap hari menanam mangrove. Yang sudah saya tanam sudah ratusan hektar. Jumlah mangrove-nya nggak hafal lagi, mungkin jutaan Pak," kata Anwar.
Baca Juga: Indonesia- Norwegia Kerjasama Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dia mengaku sudah tak terhitung berapa jumlah mangrove yang ia tanam, sebab ia menanam tak hanya siang, bahkan malam hari juga.
Kemudian Jokowi kembali bertanya apa lagi yang dikerjakan Anwar sehari-hari. Lelaki yang mengenakan pakaian adat ini pun mengaku bahwa dirinya juga penjual bibit mangrove.
"Oh, selain nanam, jual bibit juga? Pintar ini namanya, sambil menyelam minum air. Sampai jual jutaan bibit, kaya raya dong?" tanya Jokowi.
Mendengar tanggapan dan pertanyaan Jokowi kalau dirinya kaya dari menjual bibit mangrove, Anwar pun menyanggah. Anwar menceritakan ke Jokowi bahwa rumahnya pernah tertimpa pohon tumbang.
"Nggak (kaya raya) pak. Dua anak saya kuliah, 3 anak tinggal sama menantu. Rumah saya pun saya pelihara pohon kayu, tapi rumah saya pernah ditimpa pohon kayu," cerita Anwar.
Baca Juga: Jokowi Dikunjungi Menteri Lingkungan Hidup Norwegia
Jokowi pun kembali menimpali. "Cinta banget pada pohon, rumah ketimpa pohon ceritanya gimana?" tanya Jokowi lagi yang disambut tawa.
"Cabangnya patah Pak," jawab Anwar.
Lalu Jokowi meminta Anwar yang penerima Kalpataru untuk menyampaikan pesan ke masyarakat.
"Harapan saya kepada sekolah-sekolah lebih gigih supaya dapat Kalpataru Pak," pesan Anwar.
Dalam kesempatan yang sama, penerima penghargaan Kalpataru dari Jayapura, Papua bernama Alex Wasimo juga diminta kepada negara untuk bercerita. Alex mengaku sehari-hari ia merawat hutan dan habitat binatang.
"Terutama saya mengawasi burung cenderawasih dan merawat tempat mainnya," ujar dia.
Menurut dia hutan di Papua harus dijaga kelestariannya, tak boleh sembarang menebang pohon. Sebab di hutan lah tempat burung cenderawasih dan habitat lainnya hidup.
Alex pun berjanji akan melihatkan berbagai jenis burung cenderawasih kepada Jokowi jika ke Papua nanti.
"Kami punya tujuh jenis cenderawasih di lokasi hutan seluas 19 hektar. Semua burung cenderawasih itu hidup di hutan liar. Kami bikin kelompok, kami bangun sekolah alam untuk masyarakat lokal," papar dia.
Alex berharap semua masyarakat khususnya Papua menjaga dan melindungi burung cenderawasih dan habitat lainnya. Caranya jangan jangan menebang sembarang pohon di hutan.
"Kita harus lindungi supaya pakan burung itu tidak habis, karena kalau satu kayu atau kayu besi itu rubuh, pakan burung hilang," kata dia.