Dan benar, setelah rutin memberi ekstrak itu ada dampaknya. "Dari susah tidur, jadi nyenyak tidurnya. Dari susah makan, jadi lahap makannya. Dari tidak bisa bicara, jadi bisa bicara. Jadi sudah ada tanda-tanda kesembuhan," ujar Yohana, kakak Fidelis.
Fidelis lalu berangan-angan akan membawa istrinya untuk operasi ke rumah sakit jika kendala fisik Yeni telah terobati oleh ekstrak ganja.
Namun nasib punya jalannya sendiri, ia ditangkap BNN dengan barang bukti 39 batang ganja yang ia tanam. Fidelis tak berkutik. Padahal dari hasil pemeriksaan, ia tak sekalipun ikut mengkonsumsinya apalagi menjualnya.
Begitulah hukum, betapa hitam putih. Sedangkan hidup, sedemikian peliknya.
Baca Juga: Gerindra Angkat Tangan di Kasus Tudingan PKI Arief Puyuono
32 Hari setelah Fidelis ditahan sepanjang itu pula istrinya tak mendapat pengobatan. Ajalnya tiba di kala suaminya masih di bui.
Di hari pemakaman, Fidelis diijinkan untuk menjenguk jasad istrinya. Di teras rumahnya, ia dekati putra bungsunya yang duduk sendiri. Ia nampak memegang kedua pundak anaknya.
Melihat fotonya, saya seolah membayangkan Fidelis mengutip kata-kata Nyai Ontosoroh di Bumi Manusia. "Kita telah melawan nak, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."