Samakan PDIP dengan PKI, Pimpinan Gerindra Dianggap Tak Cerdas

Rabu, 02 Agustus 2017 | 11:11 WIB
Samakan PDIP dengan PKI, Pimpinan Gerindra Dianggap Tak Cerdas
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pengamat politik Boni Hargens mengecam pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyebut PDI Perjuangan seperti Partai Komunis Indonesia. Boni tidak habis pikir kenapa pimpinan partai bisa menyatakan demikian.
 
"Jangan berpolitik berdasarkan ilusi. Berpolitik harus cerdas, rasional dan berdasarkan fakta. PKI itu sudah tidak ada. Memainkan isu PKI, itu mengada-ada," kata Boni melalui pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (02/08/2017).
 
Boni kemudian menyebutkan Tap MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang pembubaran PKI dan sampai sekarang masih berlaku. 
 
"Jadi, jelas PKI sudah tidak ada dan semua partai wajib menjunjung tinggi dasar ideologi negara, Pancasila," katanya.
 
Boni mengharapkan elite politik seharusnya menunjukkan komunikasi politik yang berdasarkan fakta.
 
"Mengumbar ilusi-ilusi yang tak berdasarkan juga menjadi contoh buruk bagi perkembangan demokrasi," kata Boni.
 
Boni mengatakan Arief Poyuono harus meminta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDI Perjuangan. 
 
"Sudah seharusnya dia minta maaf. PDIP adalah partai nasionalis yang menjunjung tinggi Pancasila, menghargai nilai-nilai demokrasi dan sudah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa dan negara termasuk melahirkan pemimpin bangsa yang Pancasilais," kata dia.
 
Lebih jauh, Boni mengatakan isu komunis sampai sekarang masih kencang dihembuskan. 
 
"Ini bukan saja perkara Arief. Silahkan Arief dimaafkan, tapi masih banyak di luar sana yang menebar fitnah dengan isu PKI dan sebagainya. Intinya, hentikan permainan ilusi kotor macam ini," kata Boni. 
 
Minta maaf
 
Arief Poyuono sudah meminta maaf kepada PDI Perjuangan atas ucapannya yang menyulut reaksi pendukung Megawati.
 
“Ya saya secara pribadi meminta maaf, daripada ribut sesama anak bangsa yang tidak ada artinya. Saya meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partainya,” kata Arief kepada Suara.com via telepon, Selasa (1/8/2017) malam.

Arief mengaku tidak bermaksud menuduh PDI Perjuangan sama seperti PKI. Dia mengatakan partai berlambang Kepala Banteng tersebut Pancasilais.

Ia menjelaskan pernyataannya sebenarnya merupakan respons atas keluhan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada media.

Hasto, kata dia, pernah mengeluhkan bahwa PDIP selalu dikait-kaitkan dengan isu komunisme serta PKI.

“Karenanya saya membuat pernyataan bahwa yang sering disebut PKI itu adalah pihak yang kerap menipu rakyat,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI