Penjagaan di Sekitar Rumah Novel Baswedan Diperketat

Selasa, 01 Agustus 2017 | 16:52 WIB
Penjagaan di Sekitar Rumah Novel Baswedan Diperketat
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamanan di RT 3 RW 10 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditingkatkan pasca penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan Terjadi. Novel diserang oleh dua orang tidak dikenal dengan cara disiram air keras ke area wajah pada tanggal 11 April 2017 yang lalu.

"Pihak RW sudah melakukan preventiv kesiagaan. Kita pasang lampu tembak setelah enam buah. Dua di ujung jalan di selatan, dua di tengah, dan dua lagi di ujung barat. Tembaknya berlawanan. Jadi di sini kalau malam seperti siang," kata Ketua RT 3 RW 10, Wisnu Broto saat ditemui di rumahnya, Selasa (1/8/2017).

Selain itu, lanjut Wisnu, petugas dari KPK juga secara intens bergantian melakukan penjagaan di depan rumah Novel yang tidak jauh dari rumahnya.

"Di depan itu ada petugas keamanan dari KPK dua orang siang, dua orang lagi itu malam. tapi kadang tiba-tiba ada lima orang. Itu sejak ada kejadian," ujar Wisnu.

Baca Juga: Tetangga Novel Baswedan Heran Polisi Bisa Buat Sketsa

"Pasca kejadian mobil polisi tiap malam nongkrong disini juga selama seminggu," Wisnu menambahkan.

Sementara itu, Satpam RW 10, M. Ali menerangkan, pihaknya juga secara intens melakukan patroli di kawasan RW 10. Hal itu biasa dilakukan sebelum dan sesudah kejadian.

"Kita kan ada 8 orang. Jadi kita ya bergantian. Hari ini empat orang, besok ya empat orang lagi. Selain mengawasi di pos, kita juga sering patroli. Tapi kalau sudah capek, ya kita balik ke pos," kata Ali.

Ia menjelaskan, sebelum dan sesudah kejadian, portal pintu masuk ke RW 10 biasanya akan ditutup pada pukul 22.00 WIB dan dibuka saat atau setelah salat subuh.

"Nah, kalau siangkan kita tidak bisa jaga dengan ketat siapa saja yang masuk kan. Kalau siang begini semua orang sudah membaur. Kita hanya gunakan insting saja, kalau lihat orang mencurigakan ya kita tanya. Tapi sejauh ini aman-aman saja sebelum ada kejadian itu," kata Ali.

Baca Juga: Ada 2 Lelaki Berkulit Gelap Berkeliaran di Rumah Novel Baswedan

Menurut Wisnu, pasca kejadian itu, aktivitas warga di RW 10 tidak ada yang berubah. Semua berjalan sama seperti biasanya.

"Pasca kejadian ya di sini seperti biasanya. Nggak ada apa-apa. Cuma ya kita tetap saling siaga. Kita saling menjaga satu sama lain. Kalau warga ya biasa aja," kata Wisnu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI