Curhatan Pejalan Kaki Soal Trotoar Jakarta

Selasa, 01 Agustus 2017 | 16:41 WIB
Curhatan Pejalan Kaki Soal Trotoar Jakarta
Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi menghadang pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar di kawasan Casablanca, Jakarta, Jumat (21/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejalan kaki berharap Pemerintah Provinsi Jakarta konsisten menertibkan trotoar dari PKL dan parkir kendaraan agar fungsinya dikembalikan untuk para pejalan kaki. Hal ini menanggapi program Bulan Tertib Trotoar yang dimulai hari ini sampai akhir bulan Agustus.

Pejalan kaki bernama Bayu senang kalau trotoar tidak dipenuhi PKL dan parkir kendaraan.

‎"Kalau berlangsung lama dan konsisten bagus. Ini kan kebiasaannya kucing-kucingan. Jangan cuma beberapa hari operasinya, entar (ojek dan PKL yang mangkal) ada lagi," kata Bayu, Selasa (1/8/2017).

Bayu merupakan pejalan kaki dari Stasiun Palmerah ke Senayan. Warga Bekasi ini ke Senayan untuk bekerja. Dia berharap trotoar yang sekarang mulai diperbaiki pemerintah dijaga fungsinya.

"Tapi trotoar sekarang enak sudah lebar. Meski belum terlalu nyaman karena masih ada bagian yang tidak rata," tuturnya.

Senada dengan Bayu, Nur Anisah, juga ‎berharap operasi penertiban trotoar jangan cuma formalitas sehingga memberikan efek jera kepada PKL dan tukang ojek yang menjadikan trotoar sebagai pangkalan.

"‎PKL di Jakarta kadang sampai menghalangi orang jalan, kadang galakan dari pada yang jalan kaki. Sama kaya motor yang naik trotoar, galakan dia dari pada yang jalan kaki," tuturnya.

Dia berharap pemerintah menerjunkan petugas untuk menjaga trotoar setelah ditertibkan agar pelanggarnya tidak kembali lagi.

"Makannya petugas harus tegas. Biar nggak ada lagi yang kayak gitu. Kalau nggak bisa 24 jam, ya jagain trotoar di jam-jam berangkat kerja, makan siang sama pulang kantor. Mudah-mudahan kalau ada petugas, mereka kan jadi takut," kata warga Cianjur.

Nur merupakan pengguna trotoar. Setiap hari dia berjalan kaki dari tempat kos ke halte Transjakarta. Setelah turun di halte Transjakarta Palmerah, Nur berjalan kaki menuju ke kantornya di Senayan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI