Suara.com - Petugas Pemerintah Provinsi Jakarta diharapkan jangan hangat-hangat tahi ayam dalam menertibkan trotoar dari gerobak PKL, parkir sepeda motor dan mobil. Sebab, trotoar merupakan hak bagi pejalan kaki.
Pejalan kaki bernama Wira Agustin (25) sebenarnya iba menyaksikan penertiban PKL yang menempati Jalan Jati Baru Bengkel, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017), siang. Penertiban hari ini merupakan pelaksanaan program bertema Bulan Tertib Trotoar yang dicanangkan Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Aduh kasihan juga ya mas lihatnya. Ya, bagaimana lagi petugas kan kerja dengan benar trotoar itu buat para pejalan kaki kan," kata Wira.
Wira menyarankan kepada pemerintah agar memberikan solusi tempat bagi PKL agar mereka tak kembali lagi berdagang di atas trotoar.
"Kalau saya sih, masukan dikasih tempatlah sama pemerintah. Kalau cuma diusir, kan, nanti pasti balik lagi. Kasih tempat dimana gitu," ujar Wira.
Wira berharap pemerintah konsisten menertibkan trotoar.
"Ya, semoga terus berlangsung ya (penertiban). Jangan ada momen - momen aja ditertibkan. Semoga juga yang jualan sadar juga lah, trotoar kan buat pejalan kaki," ujar Wira.
Pejalan kaki bernama Hendra (35) mendukung program Bulan Tertib Trotoar.
"Ini bagus mas. Kan buat pejalan kaki. memang mengganggu jadi sempit kalau ramai- ramai orang jualan," ujar Hendra.
Hendra berharap ada petugas yang setiap hari memantau trotoar, terutama yang biasa digusur PKL dan parkir kendaraan.
"Ya, tiap harilah semoga dicek terus. Kan ini karena ada agenda Bulan Patuh Trotoar. Ya, biar kapok lah. Biar nggak ada lagi ganggu pejalan kaki kan mas," kata Hendra.