Operasi Bulan Tertib Trotoar di Jalan Jatibaru Bengkel, Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017), siang, diprotes oleh sebagian pedagang kaki lima yang merasa tak bersalah menempati jalur pejalan kaki.
Mereka memprotes tindakan petugas Satpol PP yang mengangkut gerobak dagangan mereka ke dalam truk.
"Pak, sebentar dong pak. Sabar, saya lagi beresin jangan diangkut pak," kata Tuti, salah satu pedagang makanan dan minuman.
Gerobak-gerobak yang diangkut petugas tersebut menempati trotoar sehingga pejalan kaki praktis tak bisa lewat jalurnya.
Sebagian pedagang yang tidak terima barangnya dibawa petugas, protes sampai teriak-teriak.
"Woi pak, nggak ada hati nurani sekali sih, ini kan kami lagi beresin, jangan bawa - bawa gitu aja dong. Kami juga butuh makan pak," kata pedagang.
Petugas yang selama ini sudah sosialisasi tentang aturan larangan jualan di trotoar, tak menggubris teriakan mereka.
Tuti sampai melampiaskan kekesalannya dengan melempar makanan jualannya ke arah petugas.
"Ini pak yang saya jual. Makan tuh pak (sambil melempar makanan), nggak ada kasihan sama kami, mau makan apa kami nanti. Capek, nggak tahu saya sudah capek," ujar Tuti.
Upaya petugas menertibkan trotoar untuk memberikan hak bagi pejalan kaki di Jalan Abdullah Syafe'i, Tebet, Jakarta Selatan, juga ditentang oleh sebagian pengemudi ojek online. Mereka protes karena tempat mangkal diganggu.
Ketika diberitahu petugas agar jangan menempati trotoar, mereka keberatan. Alasannya, daerah itu tempat mereka menunggu pelanggan.
"Kami kan nyari nafkah, nggak pakai narkoba, kami juga nggak maling. Kalau mau tangkepin maling di jalanan," kata salah satu pengemudi ojek online.
Setelah mereka mendapatkan pesanan, barulah mereka meninggalkan trotoar.
Tak lama kemudian, datang lagi pengemudi ojek online lainnya dan langsung naik ke trotoar sehingga jalur buat pejalan kaki tertutup. Tanpa rasa bersalah, mereka duduk dan membuka ponsel untuk mencari pelanggan.
Petugas kemudian menghampiri tukang ojek tersebut. Tukang diingatkan jika tetap menggusur hak pejalan kaki, roda sepeda motor akan dikempeskan.
"Enak aja lu main kempesin ban motor orang. Entar dulu," kata tukang ojek yang kemudian meninggalkan trotoar.
Mulai hari ini, Pemerintah Provinsi Jakarta menerapkan Bulan Tertib Trotoar. Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, dan Polri dikerahkan untuk membersihkan trotoar dari ojek, mobil parkir, dan PKL.
Mereka memprotes tindakan petugas Satpol PP yang mengangkut gerobak dagangan mereka ke dalam truk.
"Pak, sebentar dong pak. Sabar, saya lagi beresin jangan diangkut pak," kata Tuti, salah satu pedagang makanan dan minuman.
Gerobak-gerobak yang diangkut petugas tersebut menempati trotoar sehingga pejalan kaki praktis tak bisa lewat jalurnya.
Sebagian pedagang yang tidak terima barangnya dibawa petugas, protes sampai teriak-teriak.
"Woi pak, nggak ada hati nurani sekali sih, ini kan kami lagi beresin, jangan bawa - bawa gitu aja dong. Kami juga butuh makan pak," kata pedagang.
Petugas yang selama ini sudah sosialisasi tentang aturan larangan jualan di trotoar, tak menggubris teriakan mereka.
Tuti sampai melampiaskan kekesalannya dengan melempar makanan jualannya ke arah petugas.
"Ini pak yang saya jual. Makan tuh pak (sambil melempar makanan), nggak ada kasihan sama kami, mau makan apa kami nanti. Capek, nggak tahu saya sudah capek," ujar Tuti.
Upaya petugas menertibkan trotoar untuk memberikan hak bagi pejalan kaki di Jalan Abdullah Syafe'i, Tebet, Jakarta Selatan, juga ditentang oleh sebagian pengemudi ojek online. Mereka protes karena tempat mangkal diganggu.
Ketika diberitahu petugas agar jangan menempati trotoar, mereka keberatan. Alasannya, daerah itu tempat mereka menunggu pelanggan.
"Kami kan nyari nafkah, nggak pakai narkoba, kami juga nggak maling. Kalau mau tangkepin maling di jalanan," kata salah satu pengemudi ojek online.
Setelah mereka mendapatkan pesanan, barulah mereka meninggalkan trotoar.
Tak lama kemudian, datang lagi pengemudi ojek online lainnya dan langsung naik ke trotoar sehingga jalur buat pejalan kaki tertutup. Tanpa rasa bersalah, mereka duduk dan membuka ponsel untuk mencari pelanggan.
Petugas kemudian menghampiri tukang ojek tersebut. Tukang diingatkan jika tetap menggusur hak pejalan kaki, roda sepeda motor akan dikempeskan.
"Enak aja lu main kempesin ban motor orang. Entar dulu," kata tukang ojek yang kemudian meninggalkan trotoar.
Mulai hari ini, Pemerintah Provinsi Jakarta menerapkan Bulan Tertib Trotoar. Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, dan Polri dikerahkan untuk membersihkan trotoar dari ojek, mobil parkir, dan PKL.