"Saya dapat informasi dari internal Polri bahwa ada beberapa roang-orang di Polri yang ikut dalam pemantauan terhadap diri saya," kata Novel ketika tampil di acara Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV, pekan lalu.
Pemantauan tersebut dengan tujuan untuk mengamankan atau sebaliknya? Novel mengatakan tujuannya untuk kedua hal itu.
"Ada dua kelompok rasanya yang saya dapat informasi. Ada yang berupaya mengamankan, ada yang berupaya mencari-cari kesalahan, bahasanya begitu yang dibilang. Tetapi rasanya kok saya pikir jangan-jangan lebih dari itu," kata Novel.
Novel mengungkapkan kelompok yang melakukan pemantauan terhadapnya merupakan oknum yang masih aktif di Polri.
"Itulah makanya saya bilang kepada beberapa petinggi Polri yang sempat bertemu dengan saya. Saya bilang ini ada keterlibatan oknum Polri. Dan mestinya ini dilakukan dengan serius," kata Novel.
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017. Dia menderita luka parah pada kedua bola matanya akibat serangan tersebut. Sampai detik ini, polisi belum mengungkap siapa pelaku dan dalangnya.
"Walaupun sekarang setelah lewat tiga bulan, saya melihat bahwa rasanya Polri tidak berani mengungkap perkara ini," kata Novel.
Novel tidak tahu pasti kenapa Polri tidak berani mengungkap kasus yang gamblang ini.
"Saya tidak tahu. Saya bisa saja menerka atau menduga alasan alasannya, tapi rasanya tidak patut kalau saya sampaikan di forum publik. Tapi saya cukup bisa menduga bahwa Polri tidak akan berani mengungkap atau bisa saya bilang begini ayo sama-sama kita melihat apakah dalam waktu ke depan akan diungkap, karena saya bilang ini tidak berani, ayo kita lihat, saya yakin sekali tidak akan diungkap," kata dia.