Suara.com - Semenjak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu di Puri Cikeas, Jawa Barat, isu duet Prabowo dengan putra sulung Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, ramai dibicarakan.
Bahkan, di media sosial bertebaran meme Prayudho alias Prabowo - Agus Yudhoyono.
Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon perjalanan Agus di dunia politik memang menarik. Dia keluar dari militer demi ikut naik panggung pilkada Jakarta sebagai calon gubernur. Meskipun kalah di pilkada, pengalaman bertarung di kancang pilkada Jakarta merupakan modal penting.
"Saya kira semua orang tentu punya perjalanan karier politik dan sebagainya dengan modal kemarin di Jakarta kan termasuk yang debut sebagai politik itu menarik," ujar Fadli Zon ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Tetapi, kata Fadli, modal pengalaman ikut busa pilkada Jakarta belum cukup untuk ikut bertarung di bursa pemilu presiden tahun 2019, apalagi, digandengkan dengan Prabowo.
"Semua itu masih panjang, kita melihat nanti kalau kita bicara calon dan pasangan sangat tergantung partai lain yang mendukung, konfigurasi sangat menentukan," kata dia.
Setelah kekalahan di pemilu 2014, internal Gerindra kembali mendorong Prabowo untuk maju menjadi calon presiden lagi.
Fadli berharap Prabowo nanti berpasangan dengan orang yang tepat, yang bisa melengkapi.
"Iya kalau itu (melengkapi) pasti dan yang chance menangnya tinggi juga. Jadi saya kira kita belum bicara nama-nama," ujar Fadli.
Apa kata Agus?
Usai acara bertema Malam Budaya Manusia Bintang 2017 di Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2017), Agus menegaskan dalam pertemuan antara ayahnya dengan Prabowo pekan lalu, tidak ada pembicaraan tentang pasangan capres-cawapres.