Suara.com - Mantan penyanyi band punk Inggris yang bergabung dengan gerombolan teroris ISIS di Suriah, Sally Jones, disebut frustrasi dan ingin pulang kampung.
Bahkan, perempuan yang dijuluki sebagai "Ratu Teror" ISIS tersebut sudah sempat melakukan percobaan melarikan diri dari kamp anggota teroris, setelah pasukan koalisi terus mendesak gerombolan mereka.
Namun, seperti dilansir The Sun, Senin (31/7/2017), percobaan melarikan diri itu gagal setelah Sally dicegah oleh putranya sendiri yang baru berusia 12 tahun, yakni Jo-Jo.
Baca Juga: Film 'Banda: The Dark Forgotten Traill' Ditolak Warga Maluku
Jo-Jo adalah putra kandung Sally yang masuk secara diam-diam ke Suriah bersamanya dan sang suami, Junaid Hussain, tiga tahun silam. Junaid sendiri sudah dinyatakan tewas terbunuh pada tahun 2015.
"Sally ingin meninggalkan Suriah dan bertobat. Tapi, satu-satunya penghalang adalah anaknya sendiri yang sudah dicuci otak oleh ISIS. Jo-Jo tak mau meninggalkan medan perang," tutur teman Sally kepada The Sun.
Ia menuturkan, Jo-Jo adalah anak seperti kebanyakan bocah lainnya di Inggris. Namun, itu gambaran Jo-Jo yang dulu ketika masih tinggal di daerah Kent. Kekinian, setelah mendapat indoktrinasi ISIS, Jo-Jo dikenal bocah yang beringas.
Bahkan, dalam satu video yang dilansir ISIS, tampak Jo-Jo yang kini bernama Hamza merupakan satu dari sejumlah anak eksekutor tahanan gerombolan tersebut.
Baca Juga: Polisi Punya 3 Sketsa Wajah Terduga Penyerang Novel