Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan dua pembuatan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan tak sama dengan ciri-ciri orang pernah diamankan polisi.
"Bukan. Beda lagi," kata Argo di Koja, Jakarta Utara, Senin (31/7/2017).
Dia menyampaikan dua sketsa wajah tersebut merupakan orang yang di pernah menyantroni kediaman Novel di kawasan Kepala Gading Jakarta Utara, sepekan sebelum peristiwa penyiraman air keras.
"Yah, ini dari saksi yang melihat, ada orang ini mondar-mandir selama 6 hari sebelum kejadian di lingkungan rumah Novel dibuat sketsa itu," kata dia.
Baca Juga: Polisi Tak Mau Tanggapi Pernyataan Novel Baswedan, Ini Alasannya
Dia juga menyebutkan sketsa wajah yang dibuat polisi berbeda dengan ciri-ciri identitas hasil pembuatan sketsa terduga pelaku yang diberitakan Koran Tempo, hari ini.
Menurutnya dua sketas wajah yang sudah jadi itu dibuat oleh Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri.
"Nggak lah. Polisi itu setelah disketsa dimasukan ke kayak foto, yang punya cuma inafis," katanya.