Suara.com - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Amerika Serikat harus mengurangi staf diplomatiknya di Rusia sebanyak 755 orang.
Selain itu, pada Jumat (28/7/2017) Rusia juga mengatakan akan menyita dua properti diplomatik milik AS setelah Dewan Perwakilan AS dan Senat menyetujui sanksi baru terhadap Rusia.
Gedung Putih mengatakan pada Jumat bahwa Presiden Donald Trump akan menandatangani sanksi tersebut.
Putin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Vesti TV yang disiarkan Minggu (30/7) bahwa AS harus memotong staf diplomatik dan teknisnya hingga 755 orang pada 1 September mendatang.
Baca Juga: Intel Rusia Gunakan Facebook untuk Pengaruhi Hasil Pemilu Prancis
"Karena lebih dari 1.000 pekerja- diplomat dan staf pendukung -bekerja dan masih bekerja di Rusia, 755 orang harus menghentikan aktivitas mereka di Federasi Rusia," ujar Putin, seperti dilansir Al Arabiya.
Sanksi baru AS itu sebagian merupakan tanggapan terhadap kesimpulan badan-badan intelijen AS jika Rusia mencampuri pemilihan presiden AS pada 2016.
Sehingga AS perlu menghukum Rusia lebih jauh karena aneksasi Crimea dari Ukraine tahun 2014.
Tanggapan Rusia itu menunjukkan bahwa mereka telah mengesampingkan harapan awal akan hubungan yang lebih baik dengan AS di bawah Trump.
Investigasi penegak hukum federal dan beberapa penyelidikan kongres AS melihat kemungkinan bahwa kampenye Trump berkolusi dengan Rusia hingga mempersulit Trump untuk membuka lembaran baru dengan Putin.
Baca Juga: Mengejutkan! CIA Sebut Tiongkok Musuh Utama AS, Bukan Rusia
Rusia membantah ikut campur dalam pemilihan dan Trump mengatakan bahwa tidak ada kolusi.