Suara.com - Tujuh korban pertikaian antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang terjadi Sabtu (29/7) di Mulia, dievakuasi ke Jayapura.
Ketujuh korban didampingi dua perawat dari RSUD Mulia dan keluarga, Minggu (30/7/2017) sekitar pukul 11.30 WIT diberangkatkan dengan pesawat Trigana.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Indra Napitupulu mengatakan mereka dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis.
"Saat ini mereka dalam perjalanan ke Jayapura dengan waktu tempuh sekitar satu jam 30 menit," katanya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Strategis di Papua Barat
Para korban yang dievakuasi, masing-masing Litu Wonda terkena tembakan di bagian pantat, Yater Wonda terkena panah di betis, Endinus Wonda terkena panah di dada, Yatu Wonda terkena panah di paha kanan, Itinus Wonda terkena panah di tangan, Endelis Wonda kena panah di betis, dan Yenus Wonda mengalami luka panah.
Mengenai kondisi kamtibmas di Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, saat ini relatif kondusif. Tetapi aparat masih terus berjaga-jaga di kawasan yang dianggap rawan.
"Aparat keamanan masih terus berjaga supaya tidak terjadi kembali pertikaian antara para pendukung pasangan calon," kata Kapolres Puja seraya menambahkan, korban yang meninggal akibat luka tembak, yakni Abetu Game sudah dikremasi secara tradisional.
Prosesi kremasi jenazah berlangsung aman dan terkendali, kata Kapolres Puncak AKBP Indra Napitupulu. (Antara)
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Strategis di Papua Barat