Suara.com - Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih tetap disebut untuk dikenang, meski mantan Gubernur DKI tersebut dinyatakan bersalah melakukan penodaan agama dan kekinian sudah menjalani hukuman di bilik penjara.
Kala menggelar acara pembukaan uji coba simpang susun Semanggi, Jumat (28/7/2017), Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyebut nama Ahok sebagai sosok penting di balik pembangunan dua ruas jalan layang tersebut.
“Kalau boleh bercerita sedikit, harus diakui pembangunan simpang susun Semanggi ini terwujud berkat keberanian Pak Basuki. Bukan Pak Basuki menteri ya, tapi Pak Ahok. Ini berkat keberaniannya membuat keputusan,” kata Djarot.
Djarot mengatakan, ketika Ahok masih menjabat gubernur, Ahok meminta Wika Karya selaku kontraktor serius menyelesaikan pembangunan dengan target 1,5 tahun.
Baca Juga: PM Pakistan Dilengserkan Hanya Gara-gara 'Font' Microsoft Word
Ternyata, kata Djarot, tantangan Ahok itu terbukti. Bahkan, Wika Karya menyelesaikan proyek pembangunan yang dimulai pada 16 Maret 2016 itu dua bulan lebih cepat dari target.
Tak hanya itu, Djarot menuturkan Ahok adalah sosok yang mewajibkan PT Mitra Panca Persada (MPP) menggelontorkan dana untuk membiayai pembangunan dua jalan layang simpang rusun Semanggi.
Pasalnya, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company, itu melanggar ketentuan pelampauan koefisiensi lantai bangunan.
“Bukan hanya Pak Ahok yang punya keberanian. Sekretaris Provinsi, Pak Saefullah juga pemberani, karena dia yang menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT MPP itu,” tegasnya.
Baca Juga: Ketua MPR: Orang Miskin Tak Berdaya, Picu Radikalisme