Uji Coba Simpang Susun Semanggi, Nama Ahok Dikenang

Jum'at, 28 Juli 2017 | 21:30 WIB
Uji Coba Simpang Susun Semanggi, Nama Ahok Dikenang
Warna-warni lampu LED yang terpasang di Simpang Susun Semanggi (SSS) di Kawasan Semanggi, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (27/7) malam. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Uji coba jalur Simpang Susun Semanggi, Jakarta, dimulai malam ini pukul 20.20 WIB.

Pembukaan jalur untuk uji coba, dihadiri di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah, dan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Sigit Wijatmoko.

Setelah jalur dibuka, Djarot dan Saefullah menjajal jalan layang yang bentuknya melingkar-lingkar itu.

Dalam sambutan tadi, Djarot menyampaikan ucapan terimakasih kepada Menteri Basuki yang telah menerbitkan Sertifikat Layak Fungsi pembangunan Simpang Susun Semanggi.

"Mudah-mudahan persembahan anak bangsa ini benar-benar membawa kebaikan, kedamaian, dan prestasi tersendiri," ujar Djarot di taman seberang halte Transjakarta Semanggi.
 


Djarot menyebut proyek yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya tersebut merupakan jembatan layang dalam kota terpanjang di Indonesia.

Jembatan layang melengkung ini disebutnya sebagai karya monumental dan artistik. Di sisi-sisinya dihias ornamen gigi balang khas Betawi.

"Ditambah pencahayaan yang sangat bagus. Ini adalah persembahan anak bangsa. Sebenarnya kalau kita mempunyai keyakinan kita bisa bangun apapun juga," kata Djarot.
 


Djarot mengatakan proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi terealisasi berkat sentuhan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Harus diakui, pembangunan Simpang Susun Semanggi ini adalah berkat keberanian dari Pak Basuki Purnama," kata Djarot.

Djarot mengatakan ketika Ahok masih menjabat gubernur, Ahok meminta Wika serius menyelesaikan pembangunan dengan target 1,5 tahun. Ternyata, proyek selesai dua bulan lebih cepat dari target. Proyek itu dikerjakan mulai 16 Maret 2016.
 


"Tantangan itu dijawab anak-anak muda. Bukan hanya mampu, tapi ini lebih cepat dari yang direncanakan dua bulan," katanya.

Djarot juga mengapresiasi Saefullah. Saefullah yang menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company. Mitra Panca merupakan swasta yang membiayai bangunan ini dari dana kompensasi pelampauan koefisiensi lantai bangunan.

"Bukan hanya Pak Basuki yang punya keberanian. Termasuk Pak sekda menadatangani PKS supaya benar ini mampu kedepanya mengurai kemacetan," kata Djarot.

Masih ada sisa uang Rp219 miliar

Saefullah mengungkapkan pembangunan Simpang Susun Semanggi menghabiskan biaya sekitar Rp360 miliar, artinya masih sisa dana Rp219 miliar dari total dana dari Mitra Panca. Sisa dana nantin akan digunakan untuk keperluan memperbaiki trotoar.

"Nanti dari Benhill sampai Monas juga dibangun (trotoar) dengan KLB yang lain. Kita sudah MoU. Di bawahnya sudah ada ducting. Sehingha tidak ada halangan lagi di atas pedestrian," kata Saefullah.



Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menerangkan Simpang Susun Semanggi bisa digunakan untuk akses mobil yang ingin berbelok kanan dari jalan arah barat atau daerah Tomang-Slipi menuju area Blok M.

Jalur tersebut juga bisa dipakai akses berbelok dari arah timur atau daerah Cawang menuju kawasan Benhil-Jalan Thamrin.

"Sementara untuk kupingan Semanggi eksisting, hanya akan digunakan untuk kendaraan berputar dari arah Slipi kembali ke arah Slipi, dan dari arah Cawang kembali ke Cawang. Serta belok kanan dari Blok M menuju Cawang dan dari Benhil menuju Slipi-Tomang," kata Andri.

Proyek monumental tersebut rencananya diresmikan Presiden Joko Widodo pada HUT ke 72 Republik Indonesia, 17 Agustus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI