Peserta Aksi 287 Tuding Pemerintah Sebagai Rezim Diktator

Jum'at, 28 Juli 2017 | 16:31 WIB
Peserta Aksi 287 Tuding Pemerintah Sebagai Rezim Diktator
Aksi 287 menentang pemberlakuan Perppu Ormas di Jakarta, Jumat (28/7/2017). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ratusan massa alumni 212 yang tergabung dalam aksi 287 menggelar aksi unjuk rassa di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Jumat (28/7/2017).

Aksi tersebut untuk menolak penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Menurut pengamatan Suara.com, tampak massa membawa spanduk penolakan Perppu ormas bertuliskan "Batalkan Perppu Ormas Pemecah Belah Persatuan Bangsa" dan spanduk bertuliskan "Orang Waras Menolak Perppu Ormas nomor 2 Tahun 2017".

Baca Juga: Ini Pengalihan Jalan Ibu Kota Selama Ada Aksi Tolak Perppu Ormas

Massa tersebut tampak berasal dari sejumlah organisasi seperti yang memakai atribut diantaranya FPI, Jawara Betawi, Forum Ulama Indonesia, Forum Mahasiswa dan Pemuda Jatinangor, Umat Islam Bersatu dan ormas lainnya.

Namun mereka tak membawa bendera organisasi masing, melainkan hanya membentangkan spanduk tauhid yang berwarna hitam dan putih.

Dalam orasinya, salah satu orator mengatakan aksi 287 yang menolak Perppu Ormas untuk berjuang demi kejayaan demokrasi.

"Yang penting kita berjuang untuk kejaayaan demokrasi," ujar orator di lokasi.

Orator juga menegaskan pembubaran ormas bisa terjadi tidak hanya HTI, tapi pada ormas lainnya.

Baca Juga: Presiden Bahas Perppu Ormas dengan Ulama Kalbar

"Kalau terjadi pada ormas HTI, maka tidak menutup kemungkinan terjadi pada ormas lain. Kenapa kita harus menolak, karena Perppu ini menjado rezim yang diktator, rezim otoriter. Karena itu kita tidak boleh mundur," tandasnya.

REKOMENDASI

TERKINI