Selanjutnya, pengurus Mayasari Bakti segera berkoorinasi untuk para supir, tetapi ternyata tidak yang tahu. Lalu, alat-alat pelacak dicek.
"Itu supir nyari nggak ada mobil yang mau dia bawa. Ketika dicari nggak ada di pool. Akhirnya kami semua geger di pool. langsung kami cek CCTV sama GPS di mobil," ujar Daryono.
Hasil pemeriksaan GPS menunjukkan sinyal keberadaan bus. Posisi sinyal berada sangat jauh dari pool.
"Kami pantau GPS di mobil masih menyala. Kami pantau sudah keluar Jakarta jam 02.00 WIB," kata Daryono.
Terlacak
Pada pagi hari, sekitar jam 08.00 WIB, petugas kembali memeriksa GPS, ternyata posisi bus sudah di Pekalongan, Jawa Tengah.
Mayasari Bakti langsung berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Pekalongan untuk melacak keberadaan bus dibawa kabur.
"Kami pantau lagi jam 08.00 WIB, sudah di Pekalongan bus. Langsung saya koordinasi dengan polisi Pekalongan kalau ada bus Transjakarta mohon diberhentikan di sana," ujar Daryono.
Saat itu juga, Daryono, langsung membuat laporan kehilangan bus feeder Transjakarta di kantor Polisi Sektor Ciracas.
Bahan bakar bus menipis. Sentot kemudian memutuskan untuk mengisi bahan bakar di salah satu SPBU daerah Pekalongan. Setelah mengisi bahan bakar, ternyata dia tidak mau membayar.