Suara.com - Sentot Setiadi (43) yang mencuri bus Transjakarta milik operator PT. Mayasari Bakti pada Selasa (25/7/2017), siang, akhirnya ditangkap. Bekas supir Mayasari Bakti tersebut ditangkap dalam perjalanan membawa bus bernomor polisi B 7450 TGC di jalur Pantura, Pekalongan, Jawa Tengah.
Di kantor polisi Ciracas, Sentot mengaku tak sadar telah mencuri bus pengumpan penumpang (feeder) Transjakarta.
"Ya dia (Sentot) bilang nggak sadar tadi. Ditangani Polsek Ciracas ya," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo, Jumat (28/7/2017).
Kepada penyidik, Sentot juga mengaku tak sadar ketika di Pekalongan, bus yang dikendarainya menabrak kendaraan lain.
"Kayak yang di Jawa tengah itu menabrak juga nggak sadar. Nanti kita lihatlah," kata dia
Namun, kata Andry, penyidik tak begitu saja mempercayai alibi Sentot. Penyidik selanjutnya akan memeriksa kejiwaan Sentot.
"Kalau berbicara kejahatan kan harus memiliki unsur tindak pidana, apakah nanti percobaan atau apa. Ya nanti saya periksa (kejiwaan) dulu," kata dia.
Setelah pemeriksaan kejiwaan selesai dan keterangan saksi serta bukti lengkap, polisi akan menentukan langkah selanjutnya.
"Nanti kita lihat setelah pemeriksaan ya. Kan orang jahat itu ada niat," kata Andry.
Tak bayar bensin
Andry mengungkapkan ihwal penangkapan Sentot di jalur Pantura berawal dari kelakuan Sentot. Dia tidak mau membayar setelah selesai mengisi bahan bakar minyak di SPBU Bondansari.
"Ya itu ditangkap di Pekalongan, karena tidak membayar bensin, diamankan polisi," kata Andry.
Lantaran tak mau membayar, petugas SPBU kemudian melaporkannya ke aparat kepolisian.
Polisi langsung berkoordinasi dan mengejar bus yang dibawa Sentot. Saat dilakukan pengejaran, kata Andry, bus tersebut menabrak mobil mini bus.
"Baru ketahuan kalau itu punya Transjakarta," kata dia.
Bus kemudian berhasil diamankan. Andry belum bisa mengungkap motif mantan sopir bus Mayasari itu melakukan pencurian.
"Nanti kita lihat setelah pemeriksaan ya," katanya.