AS Rilis Petinggi ISIS yang Ditumpas, Termasuk Al-Baghdadi?

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 28 Juli 2017 | 07:15 WIB
AS Rilis Petinggi ISIS yang Ditumpas, Termasuk Al-Baghdadi?
Ilustrasi bendera ISIS [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat merilis daftar sejumlah petinggi ISIS yang ditumpas sepanjang tahun ini pada, Kamis (27/7/2017). Rilis tersebut berdasarkan laporan dari Combined Joint Task Force-Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR).

CJTF-OIR merupakan satuan tugas gabungan yang dibentuk koalisi internasional di bawah pimpinan AS untuk melawan ISIS, baik di Irak maupun Suriah.

Dalam laporannya, pihak CJTF-OIR menyatakan, para petinggi kelompok radikal itu tewas oleh serangan udara jet tempur koalisi AS.

"Pemusnahan para pemimpin kunci ISIS ini mengganggu produksi propaganda, distribusi, dan kemampuan ISIS untuk mendanai kegiatan teroris," demikian pernyataan dari pihak CJTF-OIR.

Baca Juga: Kasus Wafatnya Ricko, Menpora: Tak Boleh Lagi Ada Nyawa Hilang

Para pemimpin ISIS yang tewas tersebut, antara lain:

1. Abu Sulayman Al-Iraqi, pejabat senior propaganda ISIS, terbunuh serangan udara koalisi di dekat Mosul, Irak, pada awal Juli.

Al-Iraqi memberikan panduan strategis dan pengawasan produksi untuk propaganda ISIS yang merekrut, mengindoktrinasi dan mengarahkan para teroris di seluruh dunia.

2. Bassam Al-Jayfus, yang menangani dana ISIS untuk serangan teror, tewas oleh serangan udara koalisi di Mayadin, Suriah, 18 Juli 2017.

Kematiannya menyebabkan gangguan pada jaringan pencucian uang ISIS yang multinasional, yang digunakan untuk membayar uang militan asing serta perencanaan teror dan penyerangan seluruh dunia.

Baca Juga: Terdakwa Penodaan Agama di Medan Dituntut 2,5 Tahun Penjara

3. Rayaan Meshaal, pejabat media senior ISIS, tewas antara 25-27 Mei oleh sebuah serangan udara koalisi di dekat Mayadin, Suriah.

Meshaal adalah kepala dan pendiri Amaq, media propaganda resmi ISIS. Meshaal mengawasi, propaganda digital ISIS yang disahkan dan disebarluaskan untuk menghasut dan mengarahkan teror dan merekrut militan teroris asing.

4. Abu Khattab Al-Rawi, emir media ISIS, terbunuh oleh serangan udara koalisi di Ba'aj, Irak, 17 Mei 2017. Kematiannya diumumkan oleh Komando Pusat AS pada tanggal 26 Mei 2017.

5. Abu Sayap Al-'Isawi, emir media ISIS, terbunuh oleh serangan udara koalisi di Al-Qa'im, Irak, 27 April 2017.

6. Abu Ali Al-Janubi, direktur media senior ISIS, tewas akibat serangan udara koalisi di Mayadin, Suriah, 16 April 2017.

7. Ibrahim Al-Ansari, pejabat propaganda ISIS, tewas akibat serangan udara koalisi di Qaim, Irak, 25 Maret 2017. Kematiannya diumumkan oleh pejabat CJTF-OIR pada tanggal 31 Maret 2017.

Diungkapkan pihak CJTF-OIR, kematian para petinggi dan fasilitator ISIS ini telah menurunkan kemampuan ISIS untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap sasaran sipil di Irak dan Suriah, serta di seluruh dunia dan di Barat.

"Koalisi akan terus memberikan tekanan pada para pemimpin senior ISIS dan anggota-anggotanya di berbagai jaringan untuk menurunkan, menghancurkan, dan melucuti struktur ISIS dan menyingkirkan teroris ekstremis di seluruh Irak dan Suriah," tulis pernyataan dari CJTF-OIR.

Kabar Kematian Al-Baghdadi Belum Jelas

Sementara itu, kabar pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, masih belum jelas keberadaannya. Ada yang menyebut dia sudah tewas di daerah Deir Ezzor, timur Suriah.

Kabar ini disampaikan pihak Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pertengahan Juni lalu.

Namun, pihak AS belum berani mengonfirmasi kabar tewasnya orang yang nyawanya dihargai 25 juta dolar AS (sekitar Rp334 miliar) pleh pemerintah AS bagi yang berhasil menangkap hidup atau mati.

Di lain pihak, seorang pejabat kontra-terorisme Kurdi, pertengahan Juli lalu, mengatakan dia 99 persen yakin Al-Baghdadi masih hidup.

"Baghdadi masih hidup. Dia belum mati. Kami dapat informasi dia masih hidup. Kami yakin 99 persen dia masih hidup," kata Lahur Talabany dalam wawancara dengan Reuters, dikutip dari ARA News, Selasa (18/7/2017).

"Dia bersembunyi dari petugas keamanan. Dia tahu apa yang harus dia lakukan," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI