Suara.com - Rasa frustasi tampak menyelimuti raut wajah Andrea Iannone. Gangguan psikologis itu tak lepas dari prestasi The Maniac--julukan Iannone--di kompetisi MotoGP musim ini yang turun drastis.
Tercatat, dari sembilan seri yang telah dijalani, pebalap Suzuki tersebut baru mengumpulkan 28 poin, dan menempati peringkat 16 klasemen sementara.
Dia terpaut sangat jauh, 121 poin, dari juara bertahan MotoGP, Marc Marquez (Repsol Honda), yang saat ini memuncaki klasemen pebalap.
Prestasi ini tentu bertolak belakang dibanding tahun lalu saat dia masih bersama Ducati.
Baca Juga: Diplomasi Nasi Goreng Gerobakan ala SBY ke Prabowo
Musim lalu, Iannone dua kali naik podium dari sembilan seri pertama MotoGP. Podium itu didapatnya usai finis ketiga di Amerika Serikat dan Italia.
Iannone mengakui, belum mendapatkan motor yang kompetitif bersama Suzuki. Namun, dia menyebut performa motor Suzuki GSX-RR yang ditungganginya telah mengalami kemajuan signifikan.
"Pada hari-hari pertama (dengan Suzuki) saya tidak senang. Ada beberapa hal yang mengganggu pikiran saya. Kemudian saya menganalisis semuanya dan mood saya membaik," ujar Iannone, dikutip dari Speedweek, Jumat (28/7/2017).
"Di Sachsenring kami membuat langkah maju. Hal ini membuat saya semakin terpacu," lanjutnya.
Terkait rumor ada pendekatan yang dilakukan tim MotoGP lainnya, Aprilia, pebalap Italia ini membenarkannya. Namun, dia menyebut masih kerasan bersama Suzuki.
Baca Juga: Selain Musik, Erwin dan Gita Kerap Diskusi Politik, serta Asmara?
"Bahwa Aprilia mendekati saya, itu tidak terbantahkan. Tapi, saya memiliki kontrak di Suzuki hingga akhir 2018. Saya tidak pernah menyembunyikan hasrat untuk tetap tingga dan memperpanjang kontrak," ujar Iannone.
"Tidak mudah membalap sendirian untuk waktu yang lama. Bagi saya itu karena cedera yang dialami (Alex) Rins--rekan setimnya. Akibatnya, progres motor jadi lebih lama untuk berkembang," tandasnya.