Wacana Sesat Nurdin Halid Mundur dari Pilkada

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 27 Juli 2017 | 23:29 WIB
Wacana Sesat Nurdin Halid Mundur dari Pilkada
Ketua harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) Partai Golkar Idrus Marham menyebut, wacana tidak majunya Nurdin Halid sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 adalah wacana sesat.

"Itu adalah wacana sesat, skenario politik yang ingin meruntuhkan popularitas pak Nurdin Halid sebagai bakal calon gubernur," ujar Idrus Marham di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, adanya wacana Nurdin Halid bakal tidak akan melanjutkan pertarungannya di pemilihan gubernur Sulawesi Selatan pada tahun 2018 itu setelah dihubung-hubungkan dengan situasi politik nasional.

Ia sendiri mengakui jika jabatan Nurdin Halid di DPP Partai Golkar sangat strategis sebagai ketua harian, namun itu tidak akan mempengaruhi pencalonannya.

"Pak Nurdin adalah petarung dan tidak akan mundur hanya dengan adanya wacana seperti itu. Pak Nurdin maju karena adanya panggilan tanggung jawab dan panggilan ideologis, bukan panggilan pragmatis," katanya.

Idrus menyatakan, Nurdin Halid sebagai ketua harian di DPP Golkar memang seharusnya menggantikan peran Setya Novanto sebagai ketua umum setelah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, berdasarkan rapat pleno yang dilakukan sehari setelah penetapan tersangka itu, tepatnya pada 18 Juli 2017, diputuskan jika Nurdin Halid dan Idrus Marham akan menjalankan tugas dan tanggung jawab pimpinan partai dalam merealisasikan target-target Golkar.

"Tidak akan mempengaruhi karena ada saya dan pak Nurdin yang akan menjalankan roda organisasi di partai dan semuanya sudah sepakat, tidak ada munaslub (musyawarah nasional luar biasa)," jelasnya.

Adapun alasan Nurdin maju sebagai calon Gubernur Sulsel karena ingin mengabdikan dirinya dalam membangun masyarakat Sulsel terutama membangun kampung.

Selain itu, lanjut Idrus Marham, Nurdin sarat akan pengalaman memimpin organisasi, di Golkar jabatannya cukup mentereng dengan mengendalikan DPP Golkar pasca pleno di Jakarta beberapa waktu lalu.

"NH menjadi calon gubernur karena keterpanggilan tanggunjawab untuk membangun Sulsel. NH terpanggil untuk mengabdi, mengamalkan ilmu selama ini. Prestasinya dalam organisasi tingkat nasional dan internasional sudah cukup baginya," ucap Idrus Marham. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI