Krisis Al-Aqsa, Menlu: Pemerintah Desak Sidang Khusus OKI

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 27 Juli 2017 | 23:16 WIB
Krisis Al-Aqsa, Menlu: Pemerintah Desak Sidang Khusus OKI
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan briefing kepada duta besar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Selasa (25/7). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansuri Marsudi menyatakan Indonesia melakukan segala upaya diplomasi yang bisa digerakkan guna membebaskan Masjid Al-Aqsa, tempat suci umat Islam, dari cengkeraman Israel, hingga bisa digunakan beribadah secara damai.

"Intinya adalah kita gunakan semua jalan, semua yang dapat kita lakukan untuk membantu Palestina. Pembatasan hak untuk melakukan ibadah sama sekali tidak bisa diterima," kata Menlu di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Indonesia tidak dapat menerima adanya penggunaan kekerasan dan tidak dapat menoleransi kekerasan sistemik dan pelanggaran terhadap hak-hak dasar bangsa Palestina, termasuk hak untuk menjalankan ibadah keagamaan.

Saat ini, Israel sudah mencabut metal detector tetapi masih memasang cctv dan belum menyatakan mencabut pembatasan ibadah dan tidak ada jaminan Israel tidak akan mengulangi tindakannya terhadap Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Diplomasi Nasi Goreng Gerobakan ala SBY ke Prabowo

Menlu menegaskan, diplomasi di Indonesia tidak hanya bergerak dari Jakarta, dari ibu kota, tetapi juga bergerak melalui berbagai kedutaan Indonesia yang ada di luar negeri.

Indonesia bergerak cepat dengan mendesak adanya sidang khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna membahas Masjid Al-Aqsa.

Sidang ini penting untuk memperkuat solidaritas dan persatuan dalam mendukung kepada Palestina. Hal ini membuahkan hasil sidang khusus OKI untuk membahas ini pada 1 Agustus mendatang di Turki.

"Penyelengaraan pertemuan ini salah satunya juga atas desakan Indonesia, karena minggu lalu beberapa kali saya melakukan komunikasi dengan sekretariat OKI, saya berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri negara anggota OKI dan pada saat itu saya menekankan pentingnya OKI untuk segera melakukan sidang khusus untuk membahas situasi di Al-Aqsa," katanya.

Sebelumnya, Menlu pada, Rabu (26/7/2017) sore, menelepon Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi untuk membahas krisis yang terjadi di Palestina tersebut selama kurang lebih 35 menit.

Baca Juga: Selain Musik, Erwin dan Gita Kerap Diskusi Politik, serta Asmara?

Komunikasi tersebut dilakukan Menlu mengingat Cina saat ini menjadi Ketua Dewan Keamanan PBB.

"Salah satu yang kita harapkan agar Dewan Keamanan PBB melakukan sesuatu untuk Al-Aqsa. Oleh karena itu, dalam pembicaraan dengan Menlu RRC, saya sampaikan kembali harapan kita agar di bawah Presidency RRC, Dewan Keamanan PBB dapat melakukan sesuatu untuk Al-Aqsa," katanya.

Tidak hanya itu, menurut Menlu, perwakilan tetap Indonesia di PBB dalam debat terbuka DK PBB yang membahas tentang situasi di Timur Tengah, termasuk Palestina, diadakan di New York, Amerika Serikat, Selasa, 25 Juli 2017, juga menyampaikan pesan yang sama.

"Jadi sekali lagi 'we use all posible avenue' (kita akan memanfaatkan semua wadah--red)untuk membantu perjuangan rakyat Palestina," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI