“Kompleks 'Haram ash-Sharif' (Masjid Al Aqsa) ini bukan hanya tempat suci bagi saudara-saudaraku yang Muslim. Kami juga menganggap tempat ini suci. Karenanya, kesucian itu tidak boleh dinodai oleh rezim agresor Israel,” tegas Nidal.
Ia menjelaskan, akan melakukan hal sama kalau Israel memasang detektor logam dan pagar pembatas di Gereja Suci Sepulchre yang juga berdekatan dengan Masjid Al Aqsa. Gereja tersebut diyakini berdiri tepat di lokasi penyaliban Yesus Kristus.
Pemimpin Gereja Sepulchure juga telah mengeluarkan maklumat resmi yang berisi kecaman terhadap Israel atas kebijakannya terhadap Masjid Al Aqsa.
Baca Juga: Buru Komunis, Duterte Ancam Bom Sekolah Milik Suku Minoritas
Tak hanya itu, Delegasi World Council of Churches di Palestina ikut dalam barisan demonstran yang melakukan protes di depan Masjid Al Aqsa.
Sementara sejumlah gereja di Bethlehem, Tepi Barat, menggelar doa bersama untuk para demonstran dalam ibadah Minggu.
Para pemimpin gereja di Bethlehem juga menyerukan jemaatnya untuk membantu, bahkan turut serta dalam aksi protes warga Muslim Palestina.
Sejak Masjid Al Aqsa ditutup dan dipasang detektor logam oleh Israel, Kepala Gereja Ortodoks Yerusalem, Atallah Hanna, juga mengelar aksi mengecam.
Baca Juga: Uji Iman, Tiga Perempuan Ini Perkosa Pemuka Agama
"Muslim dan Nasrani Palestina sudah seharusnya bersatu melawan rezim zionis Israel. Perlawanan terhadap kebijakan rasis dan penjajahan Israel adalah suatu keharusan bagi kita,” tegasnya kepada Anadolu Agency, media yang berbasis di Turki.