Mengejutkan! CIA Sebut Tiongkok Musuh Utama AS, Bukan Rusia

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 27 Juli 2017 | 10:48 WIB
Mengejutkan! CIA Sebut Tiongkok Musuh Utama AS, Bukan Rusia
Seorang bocah lelaki tengah memainkan senjata milik Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, Hong Kong, 1 Juli 2016. [Anthony Wallace/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Central Intelligence Agency (CIA), Pusat Agen Intelijen Amerika Serikat, mengungkapkan Rusia dan Iran kekinian tidak lagi ancaman nomor satu bagi negeri ‘Pakde Sam’, tertutama di bidang kemiliteran dan aksi spionase.

Direktur CIA Mike Pompeo, ketika diwawancarai Bill Gertz—editor senior Washington Free Beacon—mengungkapkan ancaman terbesar dalam jangka panjang bagi AS justru bisa ditimbulkan oleh Tiongkok.

“Mereka masuk daftar ancaman spymaster kami. Sebab, Tiongkok memunyai kekuatan ekonomi dan populasi lebih besar daripada Rusia dan Iran,” tuturnya.

Baca Juga: 'Alumni 212' Aksi Tolak Perppu Ormas, Kapolri: Lebih Baik ke MK

Pernyataan Mike tersebut terbilang mengejutkan. Pasalnya, AS maupun dunia selama ini menilai Rusia dan Iran adalah musuh utama negeri tersebut.

“Ya, memang sulit untuk memilih siapa yang bisa menimbulkan ancaman terbesar di antara ketiganya (Iran, Tiongkok, Rusia). Tapi, kalau diharuskan ‘menunjuk hidung’, kami  memilih Tiongkok,” tukasnya lagi.

Ia mengatakan, Tiongkok besar-besaran menggelontorkan dana untuk berinvestasi di segala bidang dan di banyak negara.

Populasi Tiongkok juga teramat besar, yakni mencapai miliaran orang. Itu belum ditambah dengan warga-warga keturunan Tiongkok yang ada di hampir seluruh negara.

“Itulahnya beda Tiongkok dengan Rusia yang hanya bertumpu pada barel-barel minyak mereka. Iran juga tak memunyai kekuatan ekonomi besar untuk menyokong militer mereka,” terangnya.

Baca Juga: Miris, Dua Pegawai Facebook Terpaksa Tinggal di Garasi

Tak hanya itu, Mike juga mengungkapkan ”kepintaran” pemerintah Tiongkok untuk menggerus AS secara ekonomi.

”Mereka kerapkali ’mencuri’ (meniru) barang-barang kami dan mencoba mengalahkan kami melalui hal tersebut. Serangan dalam bidang ekonomi selalu menjadi pembuka bagi kegiatan intelijen maupun militer,” imbuhnya.

Meski begitu, Mike menolak mengomentari laporan intelijen bahwa Tiongkok menjadi ’dalang; di balik aksi spionase ofensif terhadap AS sejak tahun 2012.

”Ya, ada aksi ofensif. Mereka mencoba mendapatkan sumber daya militer, program penelitian, dan lainnya milik kami."

Walau menunjuk Tiongkok sebagai musuh besarnya, Mike menuturkan lawan utama AS kekinian tetaplah terorisme dan Korea Utara. ”Terorisme dan Korut adalah musuh kami dalam jangka pendek,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI