”Mereka kerapkali ’mencuri’ (meniru) barang-barang kami dan mencoba mengalahkan kami melalui hal tersebut. Serangan dalam bidang ekonomi selalu menjadi pembuka bagi kegiatan intelijen maupun militer,” imbuhnya.
Meski begitu, Mike menolak mengomentari laporan intelijen bahwa Tiongkok menjadi ’dalang; di balik aksi spionase ofensif terhadap AS sejak tahun 2012.
”Ya, ada aksi ofensif. Mereka mencoba mendapatkan sumber daya militer, program penelitian, dan lainnya milik kami."
Walau menunjuk Tiongkok sebagai musuh besarnya, Mike menuturkan lawan utama AS kekinian tetaplah terorisme dan Korea Utara. ”Terorisme dan Korut adalah musuh kami dalam jangka pendek,” tandasnya.
Baca Juga: 'Alumni 212' Aksi Tolak Perppu Ormas, Kapolri: Lebih Baik ke MK