Pengalaman Jaga Jakarta, Iriawan: Nyawa Pun Saya Berikan

Rabu, 26 Juli 2017 | 21:24 WIB
Pengalaman Jaga Jakarta, Iriawan: Nyawa Pun Saya Berikan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan. [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menceritakan pengalamannya selama memimpin pengamanan Jakarta.

"Tekanan nggak ada ya, tugas biasa aja saya pikir. Jadi memang Polda Metro Jaya itu, kan, barometer, nah sebab itu kami berkomitmen untuk bisa menciptakan situasi kondusif," kata Iriawan yang kini menjadi Asisten Operasi Kapolri di acara lepas sambut di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Rabu (26/7/2017), malam.

Selama menjadi Kapolda Metro Jaya, Iriawan mengatakan telah bekerja semaksimal mungkin. Terutama ketika berlangsung pilkada, dimana terjadi berkali-kali demonstrasi besar-besaran untuk menurunkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur.

"Saya akan totalitas bekerja di semua lini ya, karena kita tahu apabila Metro Jaya ada apa apa maka merembet ke tempat lainnya," kata dia.

Iriawan mengatakan rela berkorban nyawa sekalipun untuk mengabdikan diri kepada negara.

"Kasarnya, nyawa pun saya berikan untuk negara ini, Artinya saya sudah sampaikan Pangdam dan Polri, mas kalau kita udah sampai di sini ya itu memang umur kita," kata dia.

"Tapi kita berkah bisa berada di Ibu Kota dan bisa menciptakan situasi kondusif dan itu pertaruhan saya pada negara, rakyat karena sudah diberikan amanat menjadi Kapolda Metro Jaya," Iriawan menambahkan.

Iriawan kemudian menceritakan bagaimana dia berkoordinasi dengan anggota ketika hampir saban hari terjadi demonstrasi di Jakarta.

"Ya setiap saya di rumah nggak pernah berhenti liat handphone dan HT terutama handphone. Yang menyita adalah situasi harus kondusif, dengan anggota yang 35 ribu, Alhamdulillah karena yang Mahakuasa juga ya. Alhamdulillah prestasi lalu lintas lain sebagainya ya itu berkah ya," kata dia.

Iriawan menegaskan tak pernah takut dengan ancaman dalam menangani kasus.

"Itu risikolah tidak masalah, saya percaya pada Yang Maha Kuasa, saya berdoa sampai sekarang saya masih sehat sehat aja," katanya.

Kasus Rizieq

Iriawan mengakui meninggalkan pekerjaan rumah untuk Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis.

Pekerjaan rumah tersebut yakni kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan kasus dugaan pornografi yang menjerat pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.

Dia yakin Idham Azis dapat melanjutkan penanganan kasus-kasus tersebut.

"Pasti (harus dilanjutkan), semua kasus yang belum terselesaikan," katanya.

Dia juga berpesan kepada seluruh jajaran Polda Metro Jaya agar lebih kompak.

"Kita harus bersinergi, nggak bisa polisi kerja sendiri banyak dengan wartawan bersinergi, dengan instansi samping harus, dengan TNI demikian. Yang kedua kita harus merangkul semua elemen masyarakat merangkul pun masih ada yang aneh-aneh apalagi tidak dirangkul. Saling menghargailah ya kepada anggota dan masyarakat juga demikian," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI