Kisah Ketemu Terakhir Kakak dengan Adik Sebelum Ditemukan Gosong

Rabu, 26 Juli 2017 | 21:20 WIB
Kisah Ketemu Terakhir Kakak dengan Adik Sebelum Ditemukan Gosong
Tempat pembuangan sampah, dekat Sekolah Dasar 13, Cengkareng Barat. Di tempat ini, jenazah lelaki itu ditemukan [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum ditemukan meninggal dunia, Abdul Hamid alias Mamit (35) menceritakan persoalan hidup yang tengah dihadapi kepada sang kakak, Tono (36). Ketika itu, Mamit mengaku benar-benar frustrasi dengan keadaan ekonominya dan ingin menyudahi hidup.

"Itu memang dia cerita juga ke saya, katanya dia frustasi sempat berencana untuk bunuh diri," kata Tono ketika ditemui Suara.com, di Jalan Kolam Enceng Gondok, R‎T 6, RW 10, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (26/7/2017).

Mamit ditemukan meninggal dunia dengan kondisi sebagian tubuh gosong setelah terbakar di lahan kosong tempat pembuangan sampah, dekat SD 13, Jalan Jaya 25 RT 2, RW 10, Cengkareng Barat, Selasa (25/7/2017), sore.

Mamit meninggalkan istri bernama Yayu yang kini tinggal di Bandar Lampung. Di Jakarta, Mamit bekerja menjadi buruh bangunan di Perumahan Citra Garden, Jakarta Barat.

Dia tinggal bersama bibi di daerah Menceng Pulo, Cengkareng.

"Itu dia tinggal di rumah bibi saya, dia sudah bekerja. Istrinya di Lampung. nggak tinggal sama kami," kata Tono.

Persoalan hidup Mamit termasuk kompleks. Dulu, kata Tono, dia kurang harmonis dengan istri.

"Itu istrinya minta cerai. Itu cerita ke saya, itu makanya dia pulang dan bekerja di sini. Dia juga sudah kirim uang ke Istrinya," ujar Tono.

Kemarin, Mamit pamit kepada sepupu, Apung (31), untuk mengunjungi Tono yang tinggal di Jalan Jaya 25.

Bawa botol berisi bensin

Warga setempat histeris setelah menemukan jenazah seorang lelaki di lahan kosong. Waktu itu, tak ada satu pun yang mengenalinya.

Sampai akhirnya, keluarga Tono mengenalinya dari ciri-ciri yang ditunjukkan anggota polisi.

Apung teringat ketika Mamit pamitan untuk pergi ke rumah Tono, Mamit membawa sebuah botol yang berisi bensin.

"Itu pas pergi adik saya bawa bensin (mau ke rumah saya). Itu dia masukin ke dalam botol," ujar Tono.

Saat ini, jenazah Mamit berada di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Keluarga sedang mengurus administrasi untuk segera membawa pulang, lalu dimakamkan.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum yang terletak tidak jauh dari TKP.

Tono yakin itu adiknya setelah melihat barang bukti yang diamankan polisi, di antaranya tas pinggang yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Itu tas yang ditemukan polisi milik adik saya. Dibelikan oleh istri saya mas untuk Mamit," ujar Tono.

Ciri lainnya yang dikenali Tono yaitu bentuk bibir Mamit tebal dan matanya sipit.

Dia yakin sekali setelah melihat Kartu Tanda Penduduk yang sebagian terbakar.

Dugaan sementara, dia meninggal karena bunuh diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI