Pagi tadi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Inspektur Jenderal Idham Azis menjadi Kapolda Metro Jaya di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan. Idham menggantikan Inspektur Jenderal M. Iriawan yang kini diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri.
Malam ini, Polda Metro Jaya menyelenggarakan acara lepas sambut Iriawan dan Idham. Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat merupakan salah satu tamu undangan di acara yang diselenggarakan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya. Djarot hadir didampingi istri, Happy Farida.
Djarot menceritakan pengalamannya bekerjasama dengan Iriawan. Menurut Djarot, kinerja Iriawan dalam menjaga keamanan Jakarta baik.
"Pak Iriawan kan sudah meletakkan dasar komunikasi yang baik sehingga Jakarta menghadapi event-event besar kondisi aman terkendali," kata Djarot.
Iriawan dinilai sukses meredam setiap gejolak sosial yang muncul di tengah masyarakat.
Djarot yakin Idham mampu menjaga apa yang telah dibangun Iriawan.
"Pastilah. Saya pikir Pak Idham mampu," kata dia. "Sudah baik. Semoga ke depan lebih baik lagi."
Idham sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya adalah Kepala Divisi Propam Mabes Polri.
Idham merupakan tokoh penting di tubuh Polri. Dia punya banyak pengalaman menjalankan tugas-tugas penting. Di antaranya yang paling terkenal adalah tugas operasi anti terorisme.
Salah satu prestasi Idham bersama kompatriotnya, di antaranya Tito Karnavian (sekarang Kapolri), Petrus Reinhard Golose, dan Rycko Amelza Dahniel, menangkap otak teroris paling berbahaya Doktor Azahari dan jaringan di Kota Batu, Jawa Timur, tahun 2005, silam.
Dia pernah ditugaskan di wilayah rawan terorisme di Sulawesi Tengah.
Berkat sepak terjangnya, karier Idham tergolong melesat cepat.
Malam ini, Polda Metro Jaya menyelenggarakan acara lepas sambut Iriawan dan Idham. Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat merupakan salah satu tamu undangan di acara yang diselenggarakan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya. Djarot hadir didampingi istri, Happy Farida.
Djarot menceritakan pengalamannya bekerjasama dengan Iriawan. Menurut Djarot, kinerja Iriawan dalam menjaga keamanan Jakarta baik.
"Pak Iriawan kan sudah meletakkan dasar komunikasi yang baik sehingga Jakarta menghadapi event-event besar kondisi aman terkendali," kata Djarot.
Iriawan dinilai sukses meredam setiap gejolak sosial yang muncul di tengah masyarakat.
Djarot yakin Idham mampu menjaga apa yang telah dibangun Iriawan.
"Pastilah. Saya pikir Pak Idham mampu," kata dia. "Sudah baik. Semoga ke depan lebih baik lagi."
Idham sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya adalah Kepala Divisi Propam Mabes Polri.
Idham merupakan tokoh penting di tubuh Polri. Dia punya banyak pengalaman menjalankan tugas-tugas penting. Di antaranya yang paling terkenal adalah tugas operasi anti terorisme.
Salah satu prestasi Idham bersama kompatriotnya, di antaranya Tito Karnavian (sekarang Kapolri), Petrus Reinhard Golose, dan Rycko Amelza Dahniel, menangkap otak teroris paling berbahaya Doktor Azahari dan jaringan di Kota Batu, Jawa Timur, tahun 2005, silam.
Dia pernah ditugaskan di wilayah rawan terorisme di Sulawesi Tengah.
Berkat sepak terjangnya, karier Idham tergolong melesat cepat.