Menteri Susi Ingin Anak-anak Santri Makan Banyak Ikan

Rabu, 26 Juli 2017 | 15:47 WIB
Menteri Susi Ingin Anak-anak Santri Makan Banyak Ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meningkatkan kualitas gizi terutama kadar protein para santri dengan paket bioflok yang dibagikan ke pesantren-pesantren di berbagai daerah.

"Konsumsi ikan anak-anak pesantren cuma 9 kilogram per kapita per tahun, sedangkan rata-rata orang Indonesia sekitar 43 kilogram per kapita per tahun," kata Menteri Susi Pudjiastuti di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (26/7/2017).

Menurut Susi program tersebut diharapkan dapat menghasilkan penambahan fungsi protein karena semakin banyak ikan yang dapat dihasilkan dan dikonsumsi oleh santri dari lubang bioflok untuk memproduksi ikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengutarakan harapannya agar saat disurvei pada tahun depan, hasil yang diperoleh dari program bioflok tersebut dapat memuaskan.

Susi juga meminta bantuan kepada media agar dapat mengawasi transparansi dan akuntabilitas sehingga bisa dipastikan bahwa ikan yang dihasilkan dimakan oleh para santri di pesantren dan bukannya dijual untuk masyarakat umum.

Sementara itu, Dirjen Budi Daya Perikanan KKP Slamet Soebjakto mengungkapkan, paket bioflok tersebut juga digabung dengan aquafonik sehingga juga bisa ditanam bersama sejumlah komoditas lain, misalnya, cabai.

Selain itu, Slamet juga memaparkan ada program Pakan Mandiri di 71 lokasi kabupaten/kota, serta revitalisasi kawasan perikanan perbaikan teknis seperti di tambak dan kolam, dengan target terehabilitasinya saluran irigasi di 12 kawasan untuk mengairi 1.000 hektar tambak dan kolam.

Sementara di Pangandaran, Jawa Barat, juga ada sejumlah program, seperti revitalisasi rawa dan perairan umum seluas empat hektare sebagai lahan resapan dan sumber air bagi pembudi daya, serta pembangunan unit produksi pakan ikan dan keramba jaring apung offshore atau lepas pantai.

Selain di Pangandaran, pembuatan KJA offshore juga sedang dilakukan di dua tempat, yait pulau Weh, Sabang (Aceh), dan di Kabupaten Jepara (Jateng). Pembuatan KJA tersebut rencananya bakal selesai pada bulan November.

Sebelumnya, KKP juga telah memberikan bantuan usaha budi daya ikan seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah untuk membantu alih profesi mereka yang sebelumnya bekerja menangkap benih lobster.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI