Tanam Ganja untuk Obat Istri, Ini Surat Pilu Fidelis dari Penjara

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 25 Juli 2017 | 21:08 WIB
Tanam Ganja untuk Obat Istri, Ini Surat Pilu Fidelis dari Penjara
Fidelis Arie Sudewarto (36), terpaksa meringkuk di balik jeruji besi hanya lantaran menanam 39 batang ganja untuk mengobati penyakit langka yang mendera sang istri. [Facebook/Yohana L. A. Suyati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fidelis Arie Sudewarto (36), terpaksa meringkuk di balik jeruji besi hanya lantaran menanam 39 batang ganja untuk mengobati penyakit langka yang mendera sang istri.

Kisah warga Sanggau, Kalimantan Barat, yang sempat viral dan menghebohkan jagat maya tersebut, kini berlanjut di balik tembok Rumah Tahanan Klas IIB Sanggau.

Fidelis, membuat banyak tulisan berisi "curahan hatinya" mengenai kehidupannya di dalam sel, kerinduannya terhadap sang istri (dibuat sebelum istrinya, Yeni Riawati, meninggal) dan dua buah hatinya.

"Semenjak berstatus tahanan dan ditahan di Rutan Kelas IIB Sanggau, saya tidak lagi pernah bertemu kedua anak saya. Apa kabarmu, Upen? Apa kabarmu, Samuel? Maafkanlah papamu ini. Doakan supaya mama kalian cepat sembuh. Bagaimana juga kabarmu, Mama? Sudah makankah hari ini? Siapa yang menyuapi?" tulisnya.

Baca Juga: Penangkapan Fidelis Dipertanyakan Anggota Komisi III DPR

Dalam sebuah tulisan panjang tertanggal 18 Maret 2017, Fidelis juga mencurahkan alasannya menanam puluhan pohon ganja demi mengobati penyakit sang istri.

Berikut tulisan yang mengharukan tersebut:

Dari sekian banyak hasil penjelajahan saya di internet, rata-rata dunia medis yang ada tidak menjanjikan kesembuhan untuk syringomyelia. Peralatan canggih, obat yang bermacam-macam, dan biaya pengobatan yang tinggi tidak menjanjikan kesembuhan. Luka-luka istri saya tidak kunjung sembuh, bahkan semakin banyak, membesar, dan dalam hingga mengeluarkan bau yang menyengat.

Kedua kaki istri saya juga masih lumpuh padahal obat-obat yang diberikan dokter terus dikonsumsi oleh istri saya. Tangan kiri istri saya bahkan menjadi terlipat dan tidak dapat digerakkan lagi. Kondisi istri saya terus memburuk.

Misalnya, suhu tubuh yang tidak stabil, sulit tidur, kateter yang sering sumbat sekitar dua hingga tiga hari, buang air besar (BAB) yang tidak lancar, bahkan sampai dua minggu sekali baru BAB. Istri saya sering muntah ketika makan. Belum lagi permasalahan dari sisi psikologis istri saya yang mengakibatkan istri saya sering menolak untuk diajak berbicara.

Baca Juga: LBH: Kasus Fidelis Sentuh Hati Nurani, Bagaimana Pemerintah?

Yang saya ingat berdasarkan penjelasan dan pengalaman perawatan syringomyelia yang saya dapatkan dari Beth Nguyen dari Amerika Serikat, kelumpuhan pada tangan kiri dan gejala-gejala pada istri saya menunjukkan bahwa cairan yang mengganggu kinerja sumsum tulang belakang istri saya sudah mulai menjalar ke ruas tulang Thorakal T2 yang mengontrol kerja jantung dan paru-paru. Sungguh, saya tidak ingin kehilangan istri saya yang sangat saya cintai....

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI