Membongkar 1 Ton Narkoba sampai Trik Edarkan Sabu di Mesin Cuci

Selasa, 25 Juli 2017 | 20:05 WIB
Membongkar 1 Ton Narkoba sampai Trik Edarkan Sabu di Mesin Cuci
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol. Budi Waseso merilis hasil pengungkapan penyelundupan narkotika jaringan internasional narkotika jenis sabu di Batam, Kepulauan Riau, di Jakarta, Selasa (25/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jalur laut memang menjadi akses yang disuka pengedar narkoba. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Prambudi mencatat sektor barat Malaka di perairan Indonesia masih rawan penyeludupan narkoba. Di sana banyak jalur ilegal atau pelabuhan tikus yang berada di pesisir pantai Sumatera.

“Pelabuhan tikus itu kami identifikasi di Pantai Timur Sumatera. Pantai Timur Sumatera inilah yang kemudian kami anggap resikonya relatif lebih tinggi. Paling rawan sektor barat Malaka," kata Heru pekan lalu.

Trik sederhana

Hanya saja, peredaran narkoba tidak melulu menggunakan trik secanggih cerita sebelumnya. JAN (28) mengedarkan sabu dengan menggunakan mesin cuci. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut modus itu sebagai cacra baru yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Jokowi Apresiasi BNN dan Polri Bongkar Selundupan Sabu 1 Ton

JAN adalah pengepul dan pengedar narkotika jenis Sabu seberat 10.53 kilogram di sebuah rumah di Kavling Pancur Baru, Sei Baduk, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (19/7/2017) lalu.

"Kami tangkap JAN di rumahnya. Kami temukan Sabu seberat 10.35 kilogram. Ini dimasukkannya melalui mesin cuci ini modus baru. Dia juga pengepul dan pengedar," kata Kepala BNN, Komisaris Jenderal Budi Waseso di Kantor BNN, Jalan MT. Haryono, Cawang, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).

Hasil keterangan dari JAN, Sabu yang didapatnya dari seorang kurir atas perintah dari seorang yang bernama ABANG, yang kini masih menjadi Daftar Pencarian Orang.

"Itu JAN dapat sabu dari inisial ABANG, melalui kurir. ABANG ini masuk dalam DPO kami. JAR melakukan transaksi di pelabuhan Punggur Batam," kata Buwas.

Buwas mengatakan setelah Sabu diterima oleh JAN dan disimpannya dalam rumah. JAN tinggal menunggu Instruksi dari ABANG tersebut untuk Sabu akan dikirimkan. JAR setiap menjual satu kilogram Sabu mendapatkan upah sebesar Rp2 juta setiap barang yang diedarkannya tersebut.

Baca Juga: Arena Sabung Ayam Digerebek, Penjudi dan Ayamnya Kocar-kacir

Buwas mengatakan hasil pengungkapan BNN sebelumnya di sejumlah wilayah di Indonesia di Jakarta, Medan, Bali, Jambi, dan Palembang. JAN merupakan pemasok sabu yang merupakan Jaringan Internasional. Sabu juga didapat dari negara Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI