Setnov Dipertahankan Jadi Ketua Golkar, Kader: Hilang Budaya Malu

Selasa, 25 Juli 2017 | 19:33 WIB
Setnov Dipertahankan Jadi Ketua Golkar, Kader: Hilang Budaya Malu
Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berangkat dari keprihatinan karena kasus dugaan korupsi yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar dianggap biasa oleh sebagian pengurus Golkar, kader mendeklarasikan gerakan Golkar bersih di depan gerbang kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/7/2017), sore.

"Hari ini kami mendeklarasikan suatu gerakan Golkar bersih. Jadi kami menilai kepemimpinan yang sekarang, ini sudah terlalu akut menempatkan korupsi itu suatu persoalan yang biasa," ujar Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.

Dia menyayangkan sikap DPP, dewan pembina, dewan pakar, DPD tetap mendukung Novanto menjadi ketua umum. Padaha, menurut Doli, hal tersebut mengancam menurunkan citra partai.

"Kami sangat sayangkan seluruh kepemimpinan kolektif formal kecuali dewan kehormatan. DPP, dewan pembina pakar DPD, provinsi itu menyatakan dukungan tetap terhadap Novanto sebagai ketua umum. Yang itu akan terus menggerus citra Partai Golkar yang menurun akibat kasus E-KTP," kata politisi muda Golkar.

Menurut Doli sikap tersebut menunjukkan sudah terjadi kehilangan akal sehat.

"Kami menyampaikan surat aduan bahwa situasi kepemimpinan DPP secara kolektif itu sudah kehilangan akal sehat dan budaya malu seperti yang sering saya katakan. Kehilangan rasionalitas dan logikanya yang terbalik," tutur dia.

"Kami sangat menyayangkan kenapa seorang yang sudah menjadi tersangka koruptor seolah tetap mendapat karpet merah. Ini dipersepsikan publik bahwa kami (Golkar) mendukung seseorang yang sudah menjadi koruptor dan saya kira ini tidak bagus untuk kepemimpinan partai ke depan," Doli menambahkan.

Doli mengajak seluruh elemen Partai Golkar, sesepuh, senior, tokoh, dan kader untuk mendukung gerakan Golkar bersih dari korupsi.

"Mulai saat ini kami membuat diferensiasi antara kader, tokoh, senior, tokoh sesepuh yang mendukung gerakan Golkar bersih ini. Kalau tidak mendukung artinya dukung Novanto, itu artinya lawannya Golkar korup, Golkar kotor, Golkar hitam. Jadi hari ini, kami mau mendeklarsikan, dalam beberapa hari kedepan kita akan rilis nama nama siapa Golkar bersih, Golkar korup," kata dia.

Doli menegaskan deklarasi hari ini bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan kepada Partai Golkar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI