Novanto Tetap Ketum Golkar, Jadi Beban Jokowi di Pilpres 2019

Selasa, 25 Juli 2017 | 19:17 WIB
Novanto Tetap Ketum Golkar, Jadi Beban Jokowi di Pilpres 2019
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut penetapan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP dapat mempengaruhi elektabilitas Partai Golkar diPilkada serentak 2018 dan Pilplres 2019 mendatang.

"Saya kira pasti. Sekarang kan elektabilitas Partai Golkar turun sudah 7,1 persen kalau menurut survey Kompas. Saya kira itu nanti juga akan bermasalah menghadapi konsolidasi kita dalam Pilkada serentak dan Pilpres 2019," ujar Doli usai deklarasi Gerakan Golkar Bersih di depan gerbang Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nel, Slipi, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Doli menuturkan pada Pilpres 2019 mendatang, Partai Golkar juga telah mendukung Presiden Joko Widodo untuk maju menjadi calon presiden.

Karenanya itu, kasus yang diduga menjerat Novanto dapat menjadi beban Jokowi untuk mendapat dukungan dari masyarakat.

Baca Juga: Saksi Korupsi e-KTP Yosep Tak Kenal Tersangka Setya Novanto

"Itu akan beban Pak Jokowi nanti kalau masalah ini tidak selesai. Bayangkan nanti kalau pas Setya Novanto masih menjadi ketua umum dan Pak Jokowi sebagai calon presiden, orang bertanya orang di samping pak Jokowi itu sudah selesai apa belum Masalah e-ktp nya,"tutur Doli.

Lebih jauh, Doli menambahkan GMPG terus menggalang dukung dalam rangka menolak keputusan DPP yang masih mempertahankan Ketua DPR RI itu.

"Kami terus melakukan penggalangan, mencari dukungan, salah satunya ini , karena kami tidak ada cara lain untuk menghentikan Pak Setya Novanto sebagai ketua umum," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI