Suara.com - Novel Baswedan, penyidik KPK yang kini tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura karena matanya disiram air keras, tampil dan bicara di video yang diunggah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar ke Twitter.
Dalam video tersebut, Novel mengenakan kopyah putih dan polo shirt bertuliskan: Est. 1967 Fifth Avenue New York Est. MCLXVII." Wajahnya terlihat segar dan tampil penuh optimistis.
Setelah menyampaikan terimakasih kepada semua kalangan yang mendoakan bagi kesembuhannya, Novel berharap semua orang yang mendukung pemberantasan korupsi tetap semangat melakukan perlawanan terhadap korupsi.
"Yang jelas saya ingin menyampaikan semangat kepada rekan-rekan semuanya bahwa saya tentunya dengan kejadian ini, berharap tidak akan mengendur, tidak akan berkurang semangat," kata dia.
Novel berharap dengan kejadian ini justru menambah semangat dalam pemberantasan korupsi.
"Dan terkait dengan hal-hal lain yang merupakan tugas dan tanggungjawab kita semua," kata dia.
Novel kemudian menyampaikan pesan kepada dalang aksi penyerangan terhadap dirinya. Dia menegaskan bahwa aksi teror tidak akan mematahkan semangatnya.
"Begitu juga dengan harapan orang-orang yang telah berupaya menyerang saya, untuk memendam, untuk menghentikan langkah-langkah penanganan anti korupsi, saya ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu, akan sia-sia," kata dia.
Novel menegaskan bahwa tidak ada gunanya melakukan teror karena tidak akan berhasil menurunkan semangat anti korupsi.
"Tidak ada gunanya, dan saya tegaskan bahwa itu tidak akan bisa sebagaimana yang mereka harapkan," kata dia.
Novel berharap apa yang terjadi padanya justru dipandang sebagai penyemangat, bukan sebaliknya.
"Ini juga sebagai penyemangat untuk kita semua, terutama anak muda. pemuda Indonesia. yang dengan begini, kita berharap ke depan kita semakin kuat, semakin perhatian dengan kepentingan bagi negara dan bangsa dan kepentingan orang banyak," kata dia.