Ojek Online Blok Jalan Satrio, Djarot: Tindak Tegas!

Selasa, 25 Juli 2017 | 17:35 WIB
Ojek Online Blok Jalan Satrio, Djarot: Tindak Tegas!
Pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ratusan driver ojek online memblok Jalan Satrio, dekat Kota Kasablanka, Kuningan, menuju Kampung Melayu, sebagai wujud protes terhadap larangan sepeda motor melintas Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang, Selasa (25/7/2017).

Dari Istana Kepresidenan, Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta aparat penegak hukum jangan memberi toleransi terhadap perilaku seperti itu.

"Kita harus tegas, yang melanggar harus ditindak tegas. Kan ada tertib lalu lintas bolak balik," kata Djarot usai menghadiri rapat terbatas mengenai perkembangan high speed train di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Djarot mengatakan pengendara sepeda motor harus mematuhi aturan.

Sepeda motor dilarang melintasi JLNT Casablanca demi keamanan mereka sendiri. Djarot mengatakan belum lama ini terjadi kasus pengendara sepeda motor meninggal karena kecelakaan di JLNT.

"Bukan apa-apa. Kewajiban pemerintah adalah menjaga melindungi, dan menjamin keselamatan warga. Kalau ada apa apa bagaimana?" tutur dia.

Sebelumnya, Djarot mengatakan solusi bagi pengendara motor yang nekat lewat JLNT Casablanca cuma satu, harus ditangkap.

"Jadi, supaya tidak ada lagi motor yang melintas disitu," kata Djarot.

Djarot mendukung polisi lalu lintas bekerjasama dengan petugas Dinas Perhubungan Jakarta langsung menindak tegas para pengendara sepeda motor yang bandel.

"Saya sudah bilang agar polisi lalu lintas dibantu oleh petugas dari Dishub DKI agar membuat semacam operasi di JLNT Casablanca. Kalau ada motor, langsung ditangkap, kasih denda dan sita motornya," ujar Djarot.

Djarot mengatakan JLNT tidak dirancang untuk dilalui kendaraan roda dua sehingga apabila ada yang melintas, maka harus dikenakan sanksi.

"JLNT memang bukan dibangun untuk kendaraan roda dua. Faktor keselamatan lah yang menjadi fokus kami. Maka, tidak boleh ada motor yang melintas. Kalau ada yang masih melintas, harus kami tindak tegas," tutur Djarot.

"Penindakan tegas itu bukan semata-mata sebagai hukuman saja. Lebih jauh lagi, sebagai efek jera bagi para pelanggar lalu lintas supaya tidak melakukan pelanggaran lagi, sekaligus lebih peduli terhadap keselamatan," Djarot menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI