Kader Mau Deklarasi Antikorupsi, Dilarang Brimob Masuk DPP Golkar

Selasa, 25 Juli 2017 | 17:21 WIB
Kader Mau Deklarasi Antikorupsi, Dilarang Brimob Masuk DPP Golkar
Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia dan rekan-rekannya [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Golkar kembali diuji. Setelah ketua umumnya, Setya Novanto, ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP, pengurus organisasi pendukung partai menyatakan deklarasi "gerakan Golkar bersih, lawan korupsi."

Tetapi, sekitar sepuluh perwakilan Generasi Muda Partai Golkar gagal masuk ke kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/7/2017).

Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia dan rekan-rekannya dilarang masuk anggota Brimob Polri yang menjaga markas Golkar.

Mereka pun tertahan di pintu gerbang yang ditutup rapat oleh aparat keamanan. Tetapi, perwakilan organisasi tetap bersikukuh minta diizinkan masuk, ketegangan pun tak terhindarkan.

"Ini perintah sekretaris jenderal," kata aparat kepolisian.

Mendengar hal tersebut, anggota GMPG Syamsul Rizal meminta polisi menunjukkan surat perintah yang berisi larangan terhadap kedatangan GMPG.

"Karena kami ini kader Golkar. Ini kader. Kita nggak rusuh ko pak. Kami kesini mau memperbaiki kehormatan Partai Golkar," kata Syamsul.

Usaha negosiasi dengan Brimob tak membuahkan hasil. Akhirnya, GMPG hanya memasang spanduk bertuliskan "gerakan Golkar bersih, lawan korupsi" di pagar kantor DPP.

Ahmad Doli menyayangkan penolakan terhadap aksi penyampaian aspirasi kader di kantor DPP.

"Masuk ke kantor Partai Golkar itu kan sebenarnya lucu aneh. Justru seharusnya rumah ini menjadi rumah terbuka bagi siapa saja mau datang itu bisa diterima, apalagi kader partai Golkar. Kalau terus begini sama saja menjauhkan Golkar dari konstituennya, dari publik yang mendukungnya dan tentu rakyat yang memberikan dukungannya terhadap Partai Golkar," kata Doli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI