Pak Ogah Girang Mau Direkrut Polisi, Ada yang Takut Tak Kebagian

Selasa, 25 Juli 2017 | 16:43 WIB
Pak Ogah Girang Mau Direkrut Polisi, Ada yang Takut Tak Kebagian
Pak Ogah di Jalan Saharjo, Tebet [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga sipil yang mengatur arus lalu lintas di pengkolan atau putaran jalan atau dikenal dengan sebutan Pak Ogah menyambut positif rencana Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya merekrut mereka menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas.

"Ya, dengar kabar itu mas, alhamdulillah bagus dong. Kami kan juga bantu polisi ngatur mobil yang lewatkan kalau macet," kata Joko (32) yang ditemui Suara.com di Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).

Apapun yang diberikan polisi sebagai imbalan tak jadi soal bagi Joko, apalagi kabarnya nanti mereka akan diberi gaji yang diambil dari corporate social responsibility perusahaan swasta.

"Ya, nggak masalah untuk nanti digaji," kata dia.

Yang jadi pikiran Joko sekarang adalah apakah semua Pak Ogah di Jalan Saharjo termasuk yang direkrut atau tidak.

"Tapi nanti kebagian semua nggak yang markir di sini mas," kata Joko.

"Ini kan masalahnya mas apa semua dilibatkan. Nanti polisi malah nunjuk berapa orang doang kan. Kami di sini ada 20 orang," Joko menambahkan.

Joko mengungkapkan jumlah Pak Ogah di Jalan Saharjo mencapai 20 orang. Biasanya, mereka punya sistem kerja sendiri. Biasanya mereka beroperasi mulai dari pukul 10.00 WIB, sampai pukul 22.00 WIB.

"Kami di sini yang parkir sampai 20 orang mas tiap hari. Itu ganti - gantian setiap setengah jam," ujar Joko.

Joko sudah dua tahun mencari Pak Ogah dan dia akui penghasilan dari membantu lalu lalang kendaraan lumayan untuk mencukupi kehidupan sehari - hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI