Indonesia Network Election Survei (INES) membeberkan hasil survey jajak pendapat terkait elektabilitas tokoh Riau untuk Bakal Calon Gubernur Riau tahun 2018 .Pelaksanaan pesta demokrasi yang dilakukan di Propinsi Riau tetap tidak lepas dari marketing politik. Kandidat yang tampil dalam Pemilihan Kepala Daerah Propinsi Riau tahun 2018 (pilkada) harus mampu mendapatkan simpati masyarakat.
Direktur Eksekutive INES, Sutisna, mengatakan berdasarkan pertimbangan tersebut, INES melaksanakan “Survei Elektabilitas Tokoh Riau untuk Calon Bakal Gubernur Riau 2018-2023 “. Melalui survei tersebut penelitian ini mencari sesuatu hal yang mampu dijual kandidat kepada masyarakat.
"Berdasarkan hasil rekapitulasi “ Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 “ terdapat 4.208.306 pemilih tetap di Propinsi Riau yang menjadi populasi dalam penelitian ini," kata Sutisna, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2017).
Baca Juga: Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Infrastruktur di Riau
Sutisna menyebutkan, populasi berada di 12 kabupaten/Kota, terdiri dari 145 Kecamatan di Propinsi Riau. Ada pun jumlah sampel adalah 1984 responden dengan tingkat kepercayaan/ confidence level sebesar 95 persen dengan Margin Error +/- 2.2 persen.
Menurutnya sampel berasal dari 135 kecamatan di seluruh Kab/kota di Propinsi Riau , tempat lokasi rumah tangga. Dari satu rumah tangga diambil 1 anggota keluarga berdasarkan acak setiap TPS yang memenuhi syarat sebagai calon pemilih, yaitu berumur minimal 17 tahun. Sementara pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Survei dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli sampai 15 Juli 2017
Terkait kinerja Pemprov Riau selama lima tahun terakhir dalam bidang ekonomi, hasil survei menunjukan bahwa warga Riau merasa kondisi ekonomi rumah tangganya dalam lima tahun terakhir yang menyatakan ada perubahan perbaikan hanya 27,3 persen. Sementara yang mengatakan keadaan ekonomi tetap selama kepemimpinan Gubernur saat ini 7,9 persen dan yang mengatakan lebih buruk sebanyak 64,8 persen dari 1984 orang responden. "Artinya selama lima tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Petahana Riau saat ini tidak berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau," ujar Sutisna.
Terkait keadaan fasilitas sarana dan prasaran pendidikan di Propinsi Riau, temuan survei menunjukan 60,90 persen dari 1984 responden menilai bahwa kinerja gubenur petahana dalam hal pembangunan fasilitas pendidikan tidaklah ada bedanya dengan pemerintahan sebelumnya. Hanya sebatas misi pada saat kampanye saja agar memperoleh banyak suara tanpa ada aktualisasi. Menurutnya para responden melihat selama lima tahun menjadi pemimpin Riau tidak ada perubahan pada wajah pendidikan Riau," Misalnya tidak adanya renovasi gedung sekolah yang telah rusak, ataupun pembangunan gedung sekolah yang baru serta kurangnya tenaga pengajar /guru," ujarnya.
Akibatnya terjadi ketimpangan kualitas pendidikan itu akan tetap jauh antara kecamatan terpencil dengan kecamatan di daerah perkotaan.
Baca Juga: Jokowi Puas Dengan Kualitas Bangunan Rumah Subsidi di Riau
Adapaun hasil survey terhadap para tokoh yang yang diperkirakan menjadi calon favorit Gubernur Riau mengunggulkan Ahmad. Untuk tingkat popularitas, hanya empat tokoh yang memiliki tingkat pengenalan masyarakat Riau diatas 80 persen Yang tertinggi adalah Ahmad, mantan Bupati Rohul dua periode dan pernah mencalonkan diri sebagai Cagub Riau dengan tingkat popularitas 85,3 persen. Disusul oleh Arsyad Juliandi Rachman, Gubernur petahana dengan 81,4 persen. Adapun Syamsuar yang sekarang menjadi Bupati Kabupaten Siak memiliki 81,2 persen, Firdaus yang saat ini menjadi Walikota Pekanbaru 80,4. Kemudian Instiawati Ayus anggota DPD RI dari Riau 78,2 persen, HM Haris Bupati Kabupaten Pelalawan 60,3 persen, Septina Primawati Ketua DPRD Prov Riau dan Istri Mantan Gubernur Riau Rusli Zainal 60,1 persen dan Lukman Edy Anggota DPR RI dari PKB sebesar 51,2 persen.