Jokowi: Pertahanan Negara Tidak Bisa Lagi Jawa Sentris

Selasa, 25 Juli 2017 | 13:55 WIB
Jokowi: Pertahanan Negara Tidak Bisa Lagi Jawa Sentris
Presiden Jokowi memberikan pembekalan kepada Capaja Akademi TNI dan Polri Tahun 2017 di Jakarta Timur. [Foto Rusman - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo pada Senin siang (24/7/2017), memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri Tahun 2017 di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Untuk diketahui, para Capaja tersebut akan dilantik oleh Presiden esok hari di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Esok hari kalian semuanya akan mengambil langkah pertama dalam pengabdian total kepada merah putih, kepada NKRI, negara kesatuan Republik Indonesia, dan kepada rakyat," ujar Presiden.

Dalam pembekalan tersebut, Presiden mengingatkan bahwa jalan karir yang ditempuh para Capaja memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar sebagai calon-calon pemimpin masa depan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Lebaran Betawi

"Harapan yang ditaruh di pundak kalian semuanya sangat besar dan tuntutan yang diharapkan dari kalian juga sangat banyak. Dan tugas yang diberikan kepada kalian nantinya juga bukan tugas yang ringan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Presiden juga mengingatkan soal perubahan yang harus segera diantisipasi oleh semua pihak, termasuk TNI dan Polri. Perubahan yang ada tak hanya soal ekonomi, politik, dan teknologi semata, tapi juga ancaman yang dihadapi negara. Oleh karena itu, para Capaja harus bisa berpikir strategis dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman yang juga akan mengalami perubahan di masa mendatang.

"Terutama pertahanan negara kita tidak lagi bisa Jawa-sentris, harus diubah semua menjadi Indonesia-sentris. Implementasinya seperti apa? Ini yang harus disiapkan dan direncanakan. Kalau tidak ya kita akan ditinggal," ucap Presiden.

Selain itu, TNI dan Polri juga harus mengubah pola pikir dalam menghadapi perubahan bentuk-bentuk ancaman tersebut. Sebab, menurut Presiden, bisa saja di masa yang akan datang perang bukan lagi serupa dengan perang konvensional yang selama ini dikenal.

"Apakah diperlukan misalnya untuk ancaman-ancaman yang ada seperti cyber security dan drone yang paling canggih untuk memantau perbatasan kita?" tanya Presiden.

Baca Juga: Djarot Dengar Kabar Jokowi Akan ke Lebaran Betawi Setu Babakan

Capaja TNI dan Polri juga disebut Presiden harus mampu berkomunikasi dengan masyarakat, yang ke depannya akan didominasi oleh generasi muda. Mereka juga harus mampu melindungi masyarakat dari ideologi-ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman.

"Bisa lewat Facebook, atau membuat vlog, Instagram, Twitter. Cara menyampaikannya sekarang sudah lewat itu (media sosial)," ujar Jokowi menambahkan.

Terakhir, Presiden berharap Capaja Akademi TNI dan Polri Tahun 2017 dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik sehingga memberikan manfaat nyata bagi keluarga, bangsa, dan negara.

"Saya berpesan kalian harus terus menjadi kebanggaan orang tua, keluarga, dan negara kita, Indonesia. Jadilah perwira-perwira yang dicintai seluruh rakyat Indonesia," tutup Presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI