Suara.com - Wacana Polda Metro Jaya untuk merekrut 'Pak Ogah' alias warga sipil yang mengatur lalu lintas dengan imbalan tertentu, mendapat kritik dari masyarakat.
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), mewacanakan merekrut 'Pak Ogah' sebagai sukarelawan pembantu polisi lalu lintas (polantas) di sejumlah wilayah ibu kota.
Kritik masyarakat terhadap wacana tersebut diutarakan melalui media sosial Twitter. Bahkan, tagar #PakOgah menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter, Selasa (25/7/2017).
Baca Juga: Pangeran William Akhirnya Publikasikan Foto Langka Putri Diana
“Selama masih ada Pak Ogah, berarti kinerja polisi masih harus banyak dipertanyakan! Pak Ogah ada karena ketiadaan fungsi Polisi, itu fakta,” tulis akun @MafiaWasit.
Tak sedikit pula warganet yang mengkritik wacana merekrut ’Pak Ogah’ untuk membantu polantas tersebut kontraproduktif.
“Pak Ogah walau jalan sepi tetap cariin jalan, tetap dapat tips. Jalan kosong kok dijagain,” tulis @bundabambim17.
Sementara akun @stephanie270187 menilai wacana Polda Metro Jaya memakai jasa ‘Polisi Cepek’ itu justru bakal membuat arus lalu lintas bertambah macet.
“Pak ogah kan cuman prit-prit menghalangi jalan orang. Tidak peduli bikin macet, yang penting mobil lewat dia dapat duit. Orang kayak begini mau dipekerjakan?” cecar akun @stephanie270187.
Baca Juga: Polisi Bakal Rekrut Pak Ogah, Djarot Usul Hanya Pada Jam Tertentu
Hal yang juga diutarakan akun @rezapgunawan . Ia mencontohkan keberadaan ’Pak Ogah’ di Jalan Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur.