Terbelit Utang, Ibu Jual Keperawanan Anak untuk Diperkosa 3 Hari

Selasa, 25 Juli 2017 | 11:49 WIB
Terbelit Utang, Ibu Jual Keperawanan Anak untuk Diperkosa 3 Hari
Ilustrasi perkosaan (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usia Sephak baru berusia 13 tahun saat ibunya menjualnya ke seseorang perempuan untuk kebutuhan seks lelaki. Keluarga Sephak dalam keadaan sulit saat itu.

Ann memang berniat untuk menjual Sephak. Bahkan dia ke rumah sakit untuk tes keperawanan Sephak. Dengan harapan mendapatkan sertifikat bukti anaknya masih perawan.

Setelah dapat sertifikat itu, Ann mendatangi hotel dan memperlihatkan sertifikat perawan anaknya. Setelah itu Sephak dijual.

Sephak diperkosa selama 3 hari di kamar hotel itu. Lalu dia dikembalikan ke rumahnya setelah 3 hari kemudian.

Baca Juga: Lelucon Perkosaan Duterte Dikritik karena Sudah Kelewatan

Sephak besar di Svay Pak, sebuah desa nelayan yang miskin di pinggiran Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh. Daerah ini terkenal di Kamboja sebagai kawasan terselubung perdagangan perempua.

Ann menjual anaknya untuk melunasi hutangnya sekira Rp79 juta. Setelah penjualan pertama Sephak, Ann tergiur untuk terus menjual Ann. Uang pertama yang diterima Ann untuk menjual anaknya Rp10 jutaan.

Sekarang Sephak sudah 'selamat' dari perdagangan manusia yang dilakukan orangtuanya. Sebuah organisasi non profit Agape International Missions (AIM) membawa Sephak dari tempat pelacuran. Dia sekarang bekerja di sebuah pabrik pakaian yang dikelola AIM.

"Hari ini, saya merasa lebih stabil dari sebelumnya. Sekarang saya memiliki pekerjaan yang layak. Saya sangat ingin orang lain memiliki jenis pekerjaan yang saya miliki," kata Sephak. (CNN)

Baca Juga: Duterte Kesal Anak Bill Clinton Nyinyir soal Perkosaan Tentara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI