Suara.com - Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang baru dinobatkan menjadi pewaris takhta bulan lalu, mulai Senin (24/7/2017) memimpin Kerajaan Arab Saudi untuk sementara selama Raja Salman pergi untuk berlibur.
Ayah Pangeran Mohammed, Raja Salman, mengeluarkan dekrit kerajaan yang menjadikan anaknya sebagai wakil untuk "mengelola urusan negara dan menjaga kepentingan rakyat" selama "libur pribadi" raja, demikian warta kantor berita negara SPA.
Pada 21 Juni, Raja Salman menanggalkan gelar putra mahkota dari keponakannya, Mohammed bin Nayef, lalu menunjuk Pangeran Mohammed yang berusia 31 tahun sebagai pewaris takhta.
Putra Mahkota dikenal sebagai reformis di kerajaan ultra konservatif itu, tetapi dipandang kurang berpengalaman menurut warta AFP.
Arab Saudi, sekutu penting Amerika Serikat (AS) dan eksportir minyak terbesar di dunia, memimpin aliansi yang bulan lalu memutuskan hubungan dengan Qatar atas tuduhan Doha terlalu dekat dengan Iran -- saingan Arab Saudi -- dan mendanai beberapa kelompok ekstremis. Qatar membantah seluruh tuduhan itu.
Penangguhan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar telah memicu krisis besar di Dewan Kerja Sama Teluk. (Antara)