Suara.com - Presiden Indonesia Joko Widodo mendapat kritik dari Human Right Watch (HRW), karena memerintahkan polisi menembak mati tersangka kasus penyalahgunaan narkoba yang melakukan perlawanan.
Selain kritik dari HRW, sejumlah media massa internasional juga menyorot negatif perintah Jokowi tersebut yang dianggap mentah-mentah mencontoh kebijakan kontroversial Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
"Presiden Indonesia Joko ‘Jokowi’ Widodo seharusnya memberikan 'pesan' yang jelas dan terbuka kepada institusi kepolisiannya, bahwa upaya mengatasi masalah narkotika dan kriminalitas adalah hal yang kompleks," kata Wakil Direktur HRW Divisi Asia Phelim Kine, dilansir dari laman daring www.hrw.org, Selasa (25/7/2017).
Kine mengklaim, perintah Jokowi tersebut hendak mengikuti kebijakan Presiden Duterte yang melakukan kampanye perang fisik terhadap pengedar narkotika.
Baca Juga: Pangeran Charles: Ibu Risma dan Surabaya Bisa Jadi Contoh Dunia
Namun, sambung Kine, Jokowi dan juga Kapolri Jenderal Tito Karnavian serta Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso seharusnya melancarkan kritik terhadap kampanye Duterte tersebut.
"Sebab, penyelesaian masalah narkotika dan kriminalitas mengharuskan polisi untuk menghormati hak dasar setiap orang, bukan justru menghancurkannya," tegas Kine lagi.
Kritik terhadap Jokowi juga dilancarkan sejumlah media massa internasional. News.com.au yang berbasis di Australia, menurunkan artikel berjudul "Rodrigo Duterte's drug dealer killings: Now Indonesia wants to copy" (Pembunuhan pengedar Narkotika Rodrigo Duterte: Indonesia Kini Ingin Meniru).
Sorotan negatif juga terdapat dalam artikel media Al Jazeera, berjudul "Joko Widodo: Police should shoot suspected drug dealers."
"Ucapannya (Jokowi) bisa dibandingan dengan Presiden Duterte yang menindak keras pengedar narkotika. Itu adalah kebijakan kontroversial sejak setahun lalu, karena membuat banyak orang tewas dalam operasi yang dikutuk dunia internasional," tulis Al Jazeera.
Baca Juga: Jokowi Lantik Prasetya Perwira TNI dan Polri di Halaman Istana
Kritik terhadap perintah Jokowi yang diperbandingkan dengan Presiden Duterte itu juga menjadi perhatian media-media internasional lain, semisal Bangkok Post dalam artikel "Jokowi backs shooting drug dealers", dan artikel The Star Malaysia, "Jokowi Issues Order to Shoot Drug Traffickers."