Suara.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mencabut laporan ke Bareskrim Mabes Polri, terhadap 300 akun di media sosial yang menuduhnya mengonsumsi narkoba.
"Kami menyatakan secara resmi bahwa kami mencabut laporan tersebut tanggal 13 Juli 2017," kata dia di Jakarta, Minggu, seperti dilansir Antara.
Ia mengaku sudah memaafkan pihak-pihak yang menuduhnya tersebut dengan sadar dan ikhlas, sebagai bentuk pembelajaran sosial bahwa setiap orang harus berjiwa besar.
Dengan dicabutnya laporan tersebut, Anggota Dewan Pengawas LKBN Antara ini juga ingin mengajak setiap orang dan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membudayakan cara berpikir positif, agar Indonesia bisa lebih maju.
"Kami ingin memastikan pada publik bahwa meski difitnah, kami tetap tegar dan pantang mundur dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran di negeri ini. Meskipun demikian, saya tetap berharap para pelaku menyadari bahwa fitnah adalah bentuk terburuk dari perikemanusiaan," ujar dia.
"Saya juga berharap banyak orang tergerak untuk saling memaafkan dan berhenti menjadikan media sosial sebagai ruang penebaran fitnah dan teror," terang dia kemudian.
Sebelumnya, Boni Hargens melalui tim kuasa hukumnya dari Forum Pengacara Kesatuan Tanah Air (FAKTA) melaporkan 300 akun di media sosial dan penyebar video di Youtube ke Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (12/7), karena menuduh dirinya mengonsumsi narkoba.
Menurut dia, berdasarkan hasil tes darah yang dilakukan pada 10 Juli 2017 di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta, terbukti bahwa darahnya bersih dari segala pengaruh narkotika.
Hal itu juga diperkuat oleh hasil tes urine yang dilakukan Boni Hargens di RSPAD, Jakarta, pada 4 hingga 13 Juli 2017, yang juga menyatakan tidak mengandung zat narkotika, sehingga tuduhan itu dianggapnya hanyalah fitnah yang bertujuan menghancurkan citra.
Boni Hargens Cabut Laporan Terhadap 300 Akun Penuding Sakauw
Suwarjono Suara.Com
Minggu, 23 Juli 2017 | 21:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pengamat Ini Sebut Naiknya Suara PSI Menandakan Masyarakat Menuntut Perubahan
07 Maret 2024 | 05:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI