Suara.com - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mengeluhkan demonstrasi massa beberapa hari lalu yang menuntut dia menjelaskan status anak yang diadopsinya, AJ (10).
Chusnunia mengatakan demonstrasi seharusnya ditujukan kepada orang yang menelantarkan anak, bukan kepada dirinya yang justru mengadopsi anak.
Demonstrasi dilakukanoleh warga yang menamakan Lembaga Pengawas Pelayanan Publik dan Informasi Provinsi Lampung pada Selasa (18/7/2017). Mereka menuntut penjelasan status AJ dari Chusnunia yang sebelumnya mengumumkan menambah anak asuh.
Chusnunia berharap tidak ada lagi aksi demonstrasi terhadap anak asuhnya itu.
"Saya sampaikan daripada nanti saya didemo lagi, minggu ini anak saya nambah lagi, anak yatim piatu dari Melinting, jadi jangan didemo lagi," kata Chusnunia Chalim, menegaskan saat menyampaikan sambutan pada Festival Membaca di Purbolinggo, Lampung Timur.
Chusnunia mengatakan bahwa mengasuh dan merawat anak adalah pekerjaan mulia, sehingga semestinya aksi demonstrasi itu tidak dialamatkan kepadanya tapi ditujukan kepada orang yang tidak mau merawat dan menelantarkan anak.
"Kalau ada orang menelantarkan anak itu yang perlu dipertanyakan, kalau ada orang mengasuh anak itu yang harus digalakkan," ujarnya.
Dia mengaku merasa heran terhadap aksi demo yang ditujukan kepadanya itu. "Bagaimana bisa merawat anak kok didemo, salahnya dimana," ujar dia.
Bupati yang juga politisi asal PKB mengingatkan agar lawan politiknya tidak menjadikan anak-anak sebagai komoditas politik.
"Jangan libatkan anak-anak dalam kepentingan politik, zalim itu namanya," ujarnya.
Bupati yang berhijab itu pun meminta kepala dinas untuk menangani pemenuhan hak anak-anak Lampung Timur. Selain itu, dia pun mengajak setiap warganya peduli terhadap anak-anak dan memberikan hak anak.
Pada kesempatan festival membaca itu, Chusnunia mengajak warganya gemar membaca karena membaca adalah jendela dunia dan jendela ilmu pengetahuan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Timur Mulyanda mengatakan digelar festival membaca buku itu untuk membudayakan gemar membaca di kalangan masyarakat Lampung Timur.
Dia menjelaskan rangkaian festival membaca itu diisi sejumlah kegiatan, antara lain jalan sehat, festival budaya, tari bedana, lomba mewarnai gambar, dan lomba bercerita.
Festival Membaca Lampung Timur dihadiri pejabat utama di daerah ini, di antaranya Kapolres Lampung Timur AKBP Yudi Chandra Erlianto, Dandim 0411 Lampung Tengah Letkol Jajang Kurniawan, Perwira Penghubung Kodim 0411 Lampung Tengah Mayor Joko Subroto, Ketua DPRD Lampung Timur Ali Johan Arif, Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur Syahrudin Putera. [Antara]